Rabu 19 Oct 2016 09:44 WIB

Waspada, Banyak Tambalan Gigi Mengandung Merkuri

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Memeriksakan diri ke dokter gigi sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Foto: pixabay
Memeriksakan diri ke dokter gigi sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda yang dalam waktu dekat berencana menambal gigi perlu memastikan apakah tambalan yang digunakan dokter bebas dari merkuri. Penelitian terbaru menunjukkan orang yang memiliki lebih dari delapan tambalan gigi terpapar merkuri dua kali lebih tinggi dari orang yang giginya tak ditambal sama sekali.

Hal ini menunjukkan merkuri dalam tambalan gigi berpotensi masuk ke dalam aliran darah Anda. Penulis menyebutkan penemuan mereka ini meningkatkan kekhawatiran keamanan, terutama bagi mereka yang pernah menambal gigi.

Terlepas dari bukti bahwa merkuri itu beracun, Asosiasi Dokter Gigi Amerika (ADA) bersikeras bahwa tambalan amalgam benar-benar aman. Situs ADA menyebutkan amalgam bahannya terjangkau dan telah digunakan lebih dari 100 juta orang di Amerika. "Amalgam berisi campuran logam, seperti perak, tembaga, timah, dan sangat sedikit tambahan merkuri untuk mengikat amalgam menjadi zat keras, stabil, dan aman," tulis admin ADA, dilansir dari Natural News, Rabu (19/10).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan merkuri membahayakan kesehatan manusia, meski dalam jumlah kecil sekali pun. Merkuri adalah satu dari 10 bahan kimia yang memiliki efek toksik pada sistem saraf, pencernaan, kekebalan tubuh, paru-paru, ginjal, kulit, dan mata.

Amalgam memang sudah digunakan lebih dari 100 tahun, namun tak berarti itu sepenuhnya aman. ADA sendiri telah mengakui ada kandungan merkuri di dalam amalgam sebagai bahan pengisinya.

Kekhawatiran atas keberadaan merkuri dalam bahan pengisi amalgam bukan hal baru. Asisten Profesor Ilmu Kesehatan Lingkungan di University of Georgia, Xiaozhong 'Jhon' Yu mengatakan penelitian sebelumnya tentang hal ini memang masih terbatas. Dokter Yu dan rekan-rekannya pernah menganalisis data lebih dari 15 ribu orang selama dua periode studi berbeda, 2003-2004, dan 2011-2012.

Pada penelitian pertama, peneliti menganalisis darah peserta dan menemukan peserta dengan delapan tambalan amalgam memiliki kadar merkuri dalam darah 2,4 kali lebih tinggi dari mereka yang tak ditambal sama sekali. Pada  penelitian tahap kedua, peneliti menemukan kondisi serupa.

"Jumlah rata-rata merkuri dalam darah pada subyek tes masih memprihatinkan. Sebagian sudah melebihi ambang batas normal. Anda juga bisa terpapar merkuri dari eksposur lain, seperti makan ikan tertentu yang bisa meningkatkan kadar merkuri dalam tubuh," kata Yu.

Orang Amerika rata-rata memiliki tiga tambalan gigi, namun sekitar 25 persen populasi memiliki 11 atau lebih tambalan gigi. Bukti ini menunjukkan orang-orang berisiko terkena efek negatif merkuri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement