REPUBLIKA.CO.ID, Apakah celana jeans Anda mulai kesempitan dan tak bisa dikancingkan? Jika itu terjadi, mungkin Anda perlu sedikit menurunkan berat badan ke angka semula.
Tidak hanya memengaruhi penampilan, lemak yang mengendap di perut juga mengkhawatirkan karena dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, serta tekanan darah tinggi. Untuk mencegahnya, hindari lima kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan timbunan lemak di perut berikut.
Kecanduan media sosial
Ahli gizi Cassandra Barns mengatakan, terlalu sering mengakses media sosial bisa meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan. Penelitian baru menyebutkan, ada kemungkinan 57 persen seseorang menggemuk karena tidak aktif bergerak dan kecenderungan makan cemilan saat bermedsos ria.
Kurang tidur
Pakar gizi Shona Wilkinson mengingatkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan seseorang makan 300 sampai 400 kalori lebih banyak di hari berikutnya. Ia menganjurkan tidur malam teratur untuk meningkatkan leptin, hormon yang menekan nafsu makan.
Tidak membaca label makanan
Waspadalah memilih makanan kemasan di supermarket karena yang terlihat sehat malah bisa meningkatkan lemak perut. Soalnya, menurut dr Marilyn Glenville, makanan atau minuman diet rendah gula biasanya justru menggunakan pemanis buatan yang memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan nafsu makan.
Salah menafsirkan lapar sebagai haus
Menurut konsultan berat badan Lily Soutter, seseorang bisa jadi mengira dirinya lapar padahal sedang haus. Soutter menyarankan untuk minum segelas air dan menunggu 20 menit sebelum 'menyerang kulkas' dengan membabi-buta.
Duduk terlalu lama
Duduk selama delapan jam tanpa bergerak dapat menurunkan aktivitas enzim lipoprotein lipase yang berguna untuk pembakaran lemak. Ahli penyakit kaki Dave Wain menganjurkan untuk melakukan gerakan ringan, berjalan saat waktu istirahat, dan memilih tangga alih-alih lift.