REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki gigi putih bersih menjadi impian siapa saja. Dengan gigi yang kinclong tentu membuat kita lebih percaya diri dan memberikan senyuman paling manis. Namun kabarnya pemutihan gigi bisa membuat gigi jadi lebih sensitif. Benarkan demikian?
Dokter gigi, Melissa Adiatman menjelaskan pemutihan gigi, whitening atau bleaching memang menggunakan bahan kimia hidrogenperoksida atau garam karbamit peroksida. Konsentrasi obatnya jauh lebih tinggi antara
18 hingga 38 persen, memang efeknya dia bisa membuat gigi putih secara instan. Langsung putih pada saat itu juga. Tapi juga ada efek sampingnya yaitu membuat gigi jauh lebih sensitif dari sebelumnya.
Kalau sebelum bleaching sudah sensitif, bleaching membuat gigi lebih sensitif lagi. Makanya sesudah whitening gunakan bahan tertentu yang membuat sensitivitas tidak menggangu.
“Proses pemutihan gigi seperti bleaching sendiri, pada umumnya memang aman dan wajar dilakukan terutama untuk beberapa profesi yang menuntut penampilan sepanjang waktu seperti model, figur publik atau orang
yang berkecimpung di dunia hiburan, namun memang tak lepas dari adanya efek samping, dan efek samping yang paling umum terjadi adalah gigi menjadi sensitif,” jelasnya kepada wartawan dalam acara media
talkshow pro dan kontra pemutihan gigi pada gigi sensitif yang diselenggarakan Systema di Jakarta, Rabu (26/10).
Untuk menghindari terjadinya hal demikian, sebaiknya gunakan pasta gigi sensitif sebelum melakukan bleaching. Sehingga tidak merasa ngilu saat makan pedas, asam dan manis.
“Karena itu diperlukan perawatan yang tepat dilakukan setiap harinya untuk mempertahankan gigi yang sudah putih, bersih ini agar juga selalu sehat dan tidak mengganggu karena rasa sakit berkelanjutan yang
ditimbulkan oleh gigi sensitif, karena kalau pasien terkena gigi sensitif, rasa sakitnya sudah pasti tidak enak, rasa ngilunya menyengat mengakibatkan ketidaknyamanan berinteraksi,” ujarnya.