Senin 31 Oct 2016 09:53 WIB

Rutin ke Dokter Gigi Bisa Cegah Pneumonia

Rep: Gita Amanda/ Red: Andi Nur Aminah
Pemeriksaan gigi (ilustrasi)
Foto: Health
Pemeriksaan gigi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Apa hubungan antara pergi ke dokter gigi dengan penyakit pneumonia atau yang lebih dikenal dengan istilah paru-paru basah? Ternyata menurut penelitian terbaru, dua kali kunjungan rutin ke dokter gigi dalam setahun dapat mengurangi tingkat berbahaya bakteri penyebab pneumonia di mulut.

Temuan ini didasarkan studi catatan kesehatan lebih dari 26 ribu orang. Hasil studi menunjukkan orang-orang yang tak pernah memeriksakan giginya berisiko lebih besar terserang bakteri pneumonia. Pemimpin penelitian yang juga asisten profesor penyakit dalam di Virginia Commonwealth University, Michelle Doll, MD, mengatakan, ada hubungan yang terdokumentasi dengan baik antara kesehatan mulut dan radang paru-paru.

"Kami tak pernah bisa menyingkirkan bakteri mulut, tapi kebersihan mulut dapat membatasi jumlah bakteri yang hadir," katanya seperti dilansir Health.

Ia menjelaskan bahwa tubuh memiliki 10 kali kandungan mikroba termasuk bakteri, jamur, dan virus. Kebanyakan dari mereka merupakan mikroba tak berbahaya. Namun dalam kasus bakteri yang menyebabkan pneumonia, melakukan pembersihan rutin ke dokter gigi dapat mengurangi jumlah bakteri ini.

Jumlah orang yang terserang pneumonia dalam penelitian ini memang hanya 1,68 persen dari total sampel. Tapi setelah diteliti lebih lanjut ditemukan, mereka yang tak pernah mengunjungi dokter gigi 1,8 kali lebih berisiko terserang bakteri pneumonia dibanding yang rutin mengunjungi dokter gigi.

Doll mengatakan, orang-orang yang rutin mengunjungi dokter gigi biasanya mempraktikan perilaku sehat untuk kebersihan mulutnya. Seperti menyikat gigi dan membersihkan karang gigi secara teratur. Mereka juga umumnya memiliki perilaku sehat lain yang memperkecil risiko pneumonia.

Ini bukan pertama kalinya, kesehatan mulut dikaitkan dengan kesehatan lain. Penelitian sebelumnya telah menemukan penyakit gusi dapat meningkatkan kadar peradangan di seluruh tubuh.

Gejala aneh yang melibatkan gigi, gusi, atau lidah juga bisa mengisyaratkan masalah di tempat lain, seperti diabetes dan penyakit gastroesophageal reflux. Sehingga peneliti mengatakan kesehatan gigi dan mulut merupakan kunci penting.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement