Senin 31 Oct 2016 19:14 WIB

Kemenkes Ajak Masyarakat Cegah Obesitas dengan CERDIK

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Memiliki tubuh gemuk atau bahkan obesitas merupakan sesuatu yang harus diwaspadai.
Foto: Wikipedia
Memiliki tubuh gemuk atau bahkan obesitas merupakan sesuatu yang harus diwaspadai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Senin (31/10), memeringati Hari Obesitas se-Dunia yang seyogyanya dilakukan 11 Oktober lalu. tahun ini, tema yang diambil adalah 'Calling for Urgent Government Action to End Childhood Obesity'.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, Lilik S Sulistyowati mengatakan, saat ini kelebihan berat badan dan obesitas telah menjadi masalah kesehatan global. Jika biasanya penyakit ini mendera masyarakat di negara berpenghasilan tinggi, kini kasus yang sama juga ditemukan pada penduduk berpenghasilan rendah dan menengah di kawasan perkotaan.

Di dunia, angka kejadian obesitas meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1980. Pada 2014, terdapat 41 juta anak mengalami berat badan berlebih dan obesitas.

Di Indonesia, data Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) 2013 menunjukkan, ada 18,8 persen anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan. Sebanyak 10,8 persen menderita obesitas. Data yang sama juga menyatakan prevalensi obesitas pada anak yang disertai komorbiditas erat kaitannya dengan kejadian obesitas pada orang tua.

Pada orang dewasa, obesitas merupakan salah satu faktor risiko munculnya penyakit tidak menular (TPM). TPM kini dikenal sebagai 10 besar pembunuh utama. Sebanyak 2,8 juta jiwa penduduk dunia meninggal karena menderita TPM yang berkaitan dengan obesitas.

Melihat bahaya penyakit ini, obesitas kini dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka panjang menengah nasional (RPJMN) dan renstra Kemenkes RI 2015-2019. Melalui peringatan hari obesitas se-dunia tahun ini, P2PTM mengajak masyarakat mencegah dan mengendalikan obesitas dengan prinsip 'CERDIK'. "C itu singkatan dari cek kesehatan berkala. Caranya mudah sekali. Timbang berat dan tinggi badan, ukur masa tubuh, tekanan darah," kata Lily di Jakarta, (31/10).

E berarti lenyahkan asap rokok. R singkatan dari rajin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, D mewakili diet, sementara I berarti istirahat cukup. Terakhir, K merupakan singkatan dari kelola stres. Tekanan psikologis dikenal sebagai salah satu pemicu berbagai penyakit tidak menular.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement