REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap perempuan tentu akan mengalami masa menopouse. Masa ini biasanya dialami ketika perempuan menginjak usia 45 sampai 50 tahun.
Untuk mengetahui perihal ini, berikut ini fakta perempuan menopuse yang perlu diketahui seperti dilansir Boldsky Senin (31/10).
Hot Flashes
Gejala ini sangat umum dialami perempuan yang telah menginjak masa menopouse. Gejala ini sering dikeluhkan dianggap paling mengerikan bagi mereka. Hot flashes merupakan sensasi panas pada tubuh bagian atas yang hampir sebagian besar dialami perempuan menopouse. Beberapa faktor lainnya, seperti stres dan mengonsumsi alkohol akan memperparah timbulnya sensasi tersebut.
Risiko Serangan Jantung
Beberapa penelitian telah menemukan, setelah menopause, kemungkinan seorang wanita berisiko terkena penyakit jantung. Itu sebabnya, spesialis sering menyarankan perempuan untuk menghindari kebiasaan yang tidak sehat. Kemudian berolahraga untuk mengurangi kemungkinan penyakit yang mengancam jiwa.
Berat Badan Tambah
Penambahan berat badan terutama di bagian perut merupakan hal yang terelakan dialami perempuan menopouse.
Hormon Tidak Normal
Fase transisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Akibatnya, seseorang mungkin akan mengalami perubahan suasana hati yang parah, bahkan merasa stres. Namun, masalah ini sebenarnya variatif dari satu wanita ke wanita yang lainnya.
Masalah Kulit
Perempuan menopause sering mengeluhkan kulit seperti kering dan terkelupas. Bahkan, tidak hanya kulit, beberapa dari mereka mulai mengalami gatal-gatal di kulit kepal juga. Itu sebabnya, perempuan harus memilih pelembab yang lebih berat selama fase ini.
Sendi dan Tulang Melemah
Masa menopause berarti meningkatnya risiko osteoporosis. Ini merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan di mana tulang dan sendi menjadi lemah. Jadi, cobalah tetap aktif dan olahraga sesering mungkin selama fase ini.
Gangguan Siklus Tidur
Ini adalah salah satu fakta yang tidak banyak perempuan sadari. Karena ketidakseimbangan hormon, seorang wanita mungkin akan tidur terlalu sedikit, bahkan terlalu banyak selama fase ini. Kondisi ini dapat bervariasi dari orang ke orang.