REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resveratrol atau satu senyawa polifenol yang terdapat pada buah blueberry, diminati industri kesehatan sebagai bahan baku, untuk suplemen antioksidan. Presiden Direktur sekaligus CEO LiveWell Global Bambang Muliana mengatakan, industri kesehatan yang memproduksi produk-produk skincare saat ini banyak mengambil manfaat resveratrol blueberry.
"Resveratrol merupakan terobosan medis yang terbesar setelah antibiotik, ditemukan oleh Harvard University. Resveratrol adalah salah satu senyawa polifenol yang terdapat pada tumbuhan dan dimanfaatkan dalam bidang medis," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/11).
Bambang mengatakan, senyawa itu bekerja berdasarkan prinsip mengurangi kerusakan oksidatif dan melawan peradangan sel. Termasuk memerangi radikal bebas akibat stres dan penuaan dini, yang diakibatkan oleh sebab-sebab alamiah dan lingkungan hidup.
Itulah sebabnya berbagai industri kesehatan yang khususnya memproduksi produk skincare, berlomba untuk menciptakan produk dengan kandungan resveratrol blueberry demi memenuhi permintaan konsumen terhadap produk antiaging. Termasuk LiveWell Global, perusahaan yang berbasis bisnis jaringan dengan produk-produk kesehatan pun fokus mengambil manfaat resveratrol blueberry.
Bambang mengatakan, melalui produk Element+ pihaknya ingin memperkenalkan manfaat resveratrol untuk masyarakat Indonesia. "Selain mengandung resveratrol blueberry Element+ juga berisi kolagen nabati,acai, delima, jus ceri hitam manis dan teh hijau dengan bentuk gel bio-available yang tinggi. Produk ini juga aman karena sudah memiliki izin BPOM," katanya.
Co-Founder di Geriatric Clinic Dessy Hendro Guyanto mengatakan, blue berry mengandung antioksidan yang tinggi seperti, beta caroten dan vitamin C dan vitamin E, serat, lemak monosaturated, zat besi, kalsium, vit A dan anthocyanin.
"Kandungan itu baik membantu pencegahan kanker, meningkatkan respon imun, dan mengakselerasi proses detoksifikasi enzym liver," katanya.
Tak hanya itu, vitamin E yang terdapat dalam blueberry pun bisa memproteksi antibody humoral, perlawanan terhadap infeksi bakteri, meingkatkan produksi faktor nekrosia T-limfosis tumor, serta menghambat mutagen menuaan.