Jumat 18 Nov 2016 12:41 WIB

Pengidap Diabetes Diprediksi Capai 642 Juta pada 2040

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Diabetes
Foto: Boldsky
Diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh, menjelaskan diabetes adalah penyakit metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Diabetes terbagi menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II.

Diabetes tipe I disebabkan tubuh berhenti memproduksi insulin karena perusakan sel pankreas. Kasus ini biasanya ditemukan pada anak-anak. Sementara itu diabetes tipe II terjadi akibat pankreas menghasilkan jumlah insulin yang tidak memadai.

“Diabetes tipe II merupakan bentuk lebih umum dari diabetes, yaitu sekitar 90 persen kasus. Kasus ini biasanya terjadi pada orang dewasa, namun beberapa tahun terakhir juga ditemukan pada anak-anak,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Jumat (18/11).

Data Sample Registration Survey (SRS) 2014 menunjukkan diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor tiga di Indonesia. Presentasenya sebesar 6,7 persen, setelah stroke (21,1 persen), dan penyakit jantung koroner (12,9 persen).

Pada 2015, jumlah penyandang diabetes di Indonesia diestimasikan sebanyak 10 juta jiwa. Angka ini menempati peringkat ke tujuh di dunia setelah Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko. Data ini diperkuat dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, 2010, dan 2013 yang menyebutkan prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia cenderung meningkat, yaitu 5,7 persen (2007) menjadi 6,9 persen (2013).

“Setidaknya 415 juta orang dewasa di dunia menderita diabetes pada 2015. Sebagian besar kasus merupakan diabetes tipe II. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga 642 juta atau sekitar 1 dari 10 orang dewasa mengidap diabetes pada 2040,” jelasnya.

Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir kejadian diabetes tipe II telah meningkat secara dramatis di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini berkaitan erat dengan anak-anak yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Umumnya diabetes tipe II pada anak-anak dan remaja disebabkan oleh pola diet tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik. Hal ini didukung dengan kemajuan teknologi serta tersedianya berbagai fasilitas yang menjadikan anak malas bergerak.

Satu dari dua orang hidup dengan diabetes tipe II untuk waktu yang cukup lama dan sama sekali tidak menyadari kondisi kesehatannya tengah terganggu. Diabetes tipe II memiliki gejala yang begitu ringan, sehingga terabaikan oleh penderita, namun diam-diam merusak fungsi berbagai organ tubuh. Pada saat penyakit ini terdiagnosis, berbagai komplikasi serius kemungkinan sudah timbul seperti penyakit kardiovaskular, kebutaan, gagal ginjal, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement