REPUBLIKA.CO.ID, Serambi Botani dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memproduksi dua beras yang baik untuk menjaga kesehatan, khususnya bagi penderita diabetes. Dua beras tersebut yakni, beras jagung analog dan beras hitam.
"Beras analog ini memiliki kadar gula yang rendah daripada beras putih. Tapi, lebih bagus lagi dengan menggunakan beras hitam," kata Konsultan Partner Serambi Botani, Renita Dwi Astuti di Pameran Innovations & Innovators Expo Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi di Bekasi, Jumat (18/11).
Ia mengatakan, beras analog ini terbuat dari tepung jagung, yang memiliki Indek Glikemik (IG) lebih rendah dari beras biasa. Kandungan seratnya lebih tinggi, dan lebih praktis karena tidak perlu dicuci terlebih dahulu.
Cara memasak beras analog ini dengan menggunakan perbandingan 1:1. Misalnya dengan satu gelas beras, kemudian juga tuangkan dengan segelas air. Harga beras jagung analog ini Rp 30 ribu per 800 gram.
Sedangkan beras hitam Cempo Ireng berasal dari Jawa Tengah, yang memiliki kadar vitamin, mikro-elemen, dan asam amino tinggi, dari beras lainnya. Kadar flavonoid dalam pigmen beras hitam juga berlipat lima kali dari beras biasa. Beras hitam ini dapat diboyong dengan harga Rp 58 ribu per 800 gram.
Di samping itu, Agronic Farm juga menjual beras hitam di pameran I3E 2016 di Bekasi. Produksi Agronic sendiri berada di Sukabumi, namun untuk beras diperoleh dari Magetan, Jawa Timur.
"Beras hitam ini ada dari 2013, dari keluarga di Magetan, Jatim. Manfaat beras hitam ini dianjurkan dokter untuk terapi diabetes, obat sakit maag, darah tinggi, sama pengobatan penyakit saraf," ujar Marketing Agronic Farm, Ratih Apri Utami.
Beras hitam agronic ini harganya Rp 25 ribu per satu kilogram. Dibandingkan dengan beras konvensional, menurut Ratih, beras Agronic memiliki kandungan keseluruhan serat, bernilai gizi dan dapat digunakan sebagai pengobatan.