Ahad 27 Nov 2016 08:02 WIB

Penyebab Kematian Janin Kini Dapat Dideteksi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Ibu hamil
Foto: pixabay
Ibu hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim analis dari Great Ormond Street Hospital (GOSH) mencoba mengembangkan standar penelitian post mortem, yaitu data yang bisa diambil setelah satu jasad meninggal dunia. Penelitian ini untuk mencari tahu penyebab sebagian besar kasus kematian janin sebelum dilahirkan.

Penelitian yang di danai sebuah yayasan amal, Sands ini diterbitkan dalam Journal of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology. Hasil penelitian ini tentu saja mengejutkan dunia medis karena bisa mendeteksi penyebab kematian janin dalam kandungan pada usia 12-24 pekan.

Pemeriksaan post mortem melibatkan beberapa elemen berbeda. Perkembangan teknik pemindaiannya beberapa tahun terakhir dinilai kurang invasif sehingga membutuhkan penyempurnaan.

Konsultan GOSH sekaligus ahli pediatrik patologi, Profesor Neil Sebire mengatakan rincian temuan ini sebagian besar dari hasil visum. Peneliti ingin melihat aspek mana dari pemeriksaan ini yang memberikan informasi penting mengapa si janin meninggal dunia.

Tim memeriksa sampel jaringan menggunakan mikroskop. Mereka juga menganalisis efektivitas plasenta dan catatan kasus penyebab janin meninggal lebih dari seribu kasus. Mereka menemukan bahwa masalah pada plasenta menjadi penyebab kematian janin hingga 20 persen.

"Secara keseluruhan, pemeriksaan post partum ini merupakan cara paling efektif untuk menentukan bagaimana seseorang telah meninggal, kemudian menyoroti kasus bayi lahir mati, menganalisis informasi seperti kondisi klinis janin dan plasentanya," kata Sebire, dilansir dari News Medical.

Otopsi penuh yang sering diberlakukan dokter, kata Sebire tidak dapat mengetahui penyebab si jabang bayi meninggal. Cara-cara lebih maju dan benar diperlukan untuk menyelidiki kasus ini dengan mengembangkan teknik baru yang lebih halus. Keluarga si jabang bayi pun bisa menerima keputusan tersebut dengan baik.

Penelitian Sebire dan rekannya menghasilkan data yang menunjukkan bahwa berat janin menurun secara substansial saat mengalami kematian di dalam rahim. Ukurannya membesar setelah dilahirkan normal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement