REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kondisi Indonesia untuk mencapai Indonesia Bebas Karies masih jauh dari harapan. Standar yang ditetapkan oleh World Health Organisation (WHO) untuk dicapai pada tahun 2000 adalah 50 persen dari anak usia 5-6 tahun harus bebas karies gigi.
Berdasarkan Survei Kesehatan Gigi Nasional 2015-2016, hanya 2,5 persen anak usia enam tahun dan 42,3 persen anak usia 12 tahun di Indonesia yang bebas dari karies gigi.
Survei tersebut diselenggarakan Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Profesi Kedokteran Gigi Masyarakat Indonesia (IPKESGIMI), bersama PT Unilever Indonesia, Tbk. Survei menyebut prevalensi karies gigi pada anak usia enam tahun ditemukan sebesar 74,4 persen. Sedangkan pada anak usia 12 tahun bergeser menjadi 59,3 persen.
Dari angka tersebut menunjukkan sekitar 73,9 persen anak usia 6 dan 12 tahun memiliki karies gigi yang tidak dirawat. "Rendahnya angka bebas karies disebabkan kebiasaan menyikat gigi yang salah dan tidak mengunjungi dokter gigi secara teratur," kata peneliti IPKESGIMI, Melissa Adiatman, dalam penutupan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di Malang, Senin (28/11).
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya, R. Setyohadi, mengungkapkan orang tua perlu mendampingi anak ketika menyikat gigi. Berdasarkan penelitian, anak yang didampingi orang tua ketika menyikat gigi memiliki indeks kebersihan mulut yang lebih baik.
"Sikat gigi dua kali sehari pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur selama minimal dua menit dapat mengurangi risiko gigi berlubang hingga 50 persen," kata Setyohadi.