REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat tetes mata pelopor di Indonesia, Lotte siap kembali ke pasaran. Hal ini setelah PT Samie Sahari selaku produsen Lotte melakukan investasi besar-besaran untuk meningkatkan kualitas pabrik dan perlatan serta sumber daya manusia dengan standardisasi mutu yang tinggi.
"Kami telah melakukan investasi di pabrik dengan mesin dan peralatan baru dan modern yang full automation, termasuk SDM selama setahun ini, dan kini kita siap kembali menemui konsumen kami yang setia," ujar Direktur Utama PT Samie Sahari, Arifin Soekamto dalam keterangan tertulis, Jumat (2/12).
Ia mengatakan, investasi baru sudah menjadi kebutuhan mengingat persaingian di lini produk ini tidak sedikit. Khususnya untuk tetap memastikan standar dan mutu produk sesuai standar Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).
Proses produksi dikatakan Arifin berlangsung cukup panjang dan secara konsisten diawasi dengan standar mutu yang tinggi dari awal hingga akhir pengemasan. Air diproses menjadi air murni, selanjutnya penyaringan bakteri dilakukan dengan Ultra Filtrasi dan disterilisasi lagi dengan teknologi Ozone farmasi. Proses berikutnya adalah mencampur dengan bahan baku obat dan kemudian disaring lagi.
“Cairan obat yang telah disaring dengan micro filter, lalu dikemas dalam botol yang sudah steril. Semua ini dikerjakan di Clean Room,” sambung Arifin.
Meski menggunakan peralatan berteknologi tinggi dan mengedepankan higienitas, harga yang ditawarkan Lotte masih jauh lebih ramah dibanding produk lain. Hal inilah yang membuat Arifin optimistis obat tetes mata Lotte dapat masuk dan bersaing dengan produk yang ada sekarang.
"Kualitas prima namun dengan harga yang jauh lebih ramah di kantung masyarakat tetap menjadi kekuatan Lotte untuk bersaing di pasar produk sejenis," kata Arifin.