REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah mendengar istilah anak disunat jin? Mengerikan, ya. Pada kasus anak yang 'disunat jin', anak yang dibawa ke mantri, dokter, atau praktik sunat lainnya menemukan kulup penis anak sudah terbuka. Anak diibaratkan seperti sudah disunat.
Ketika kondisi anak sudah seperti itu, jangan langsung berpikir kalau anak sudah disunat. Kulup penis yang terbuka bukan berarti anak sudah disunat. Penyebabnya adalah penyakit tertentu yang justru membuat anak harus segera disunat. Hal ini ditegaskan oleh Pemilik Rumah Sunatan, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS kepada wartawan dalam acara Media Gathering Indikasi Medis Sirkumsisi, di Jakarta, Selasa (13/12).
Ia menjelaskan penyakit tersebut adalah parafimosis yaitu kondisi saat kulup tidak dapat kembali ke posisi semula setelah ditarik ke belakang. Ini terjadi akibat kulup yang sempit atau penarikan paksa pada fimosis. “Bila dibiarkan, parafimosis dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakkan pada ujung penis sehingga semakin sulit dikeluarkan. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan iskemia yang berakhir dengan nekrosis,” ujarnya.
Karena itu, parafimosis perlu diperbaiki sesegera mungkin. Umumnya parafimosis dapat diperbaiki dengan reduksi secara manual di bawah anestesi lokal atau umum. “Parafimosis ini seperti mengunci. Karena diameter kulit lebih kecil. Mengganggu sirkulasi penis. Kalau dibiarkan lama-lama akan alami gangguan. Karena sirkulasi darah tidak baik. Sakit berhari-hari. Buang air kecil tidak lancar, uretra tertekan dengan jepitan kulit,” jelasnya.
Mahdian menjelaskan ini yang sering sebut disunat jin oleh masyarakat. Karena orang tuanya mendapati anak yang tiba-tiba sudah terbuka kulupnya dan tidak bisa dikembalikan lagi. “Masyarakat pendidkan kurang, parafimosis disebut disunat jin, bukan disunat tapi terjepit, terkunci. Jadi harus segera disunat,” tegasnya.
Menurutnya, parafimosis harus hari itu juga disunat. Jangan sampai busuk kepalanya karena aliran darah tidak lancar. Kulup penis anak bisa dikembalikan ketika sudah dibius. Kondisi ini berbeda dengan fimosis yang bisa ditunggu berhari-hari paling tidak sebulan.