Rabu 14 Dec 2016 15:05 WIB

Daftar Penyakit yang Buat Pria Dewasa Harus Disunat

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
 Ilustrasi sunat dewasa
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi sunat dewasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sunat memang wajib dilakukan bagi setiap pria Muslim. Umumnya dilakukan saat masih duduk di sekolah dasar. Namun ketika ada indikasi medis, bayi pun sudah bisa disunat.

Penyakit bisa timbul kapan saja tanpa terikat oleh waktu. Begitu halnya dengan sunat, pria yang tidak disunat akan lebih mudah terjangkit berbagai macam penyakit. Namun, ada juga penyakit-penyakit yang mengharuskan pria disunat, diantaranya:

Fimosis

Ini ialah keadaan di mana didapatkan konstriksi atau penyempitan dari ujung kulit depan (foreskin) penis. Fimosis bisa ditemukan karena faktor genetikal (bawaan sejak lahir) atau juga bisa akibat peradangan lubang pada kulit penis.

Parafimosis

Parafimosis ialah kondisi saat kulup penis tidak dapat ditarik kembali ke kepala penis. Dapat menyebabkan kulup penis membengkak dan tersangkut, sehingga mencegah peredaran darah terjadi secara optimal pada penis.

Balanitis

Balanitis ialah pembengkakan dan rasa nyeri atau iritasi kulit dan kepala penis. Kondisi ini cenderung lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat

Kondiluma Akuminata

Penyakit ini sering juga disebut kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis, atau dubur yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kulit genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung atau batang penis dan di bawah kulit depannya (apabila jika tidak disunat).

Karsinoma Sel Skuamosa

Ini adalah kanker yang berasal dari lapisan tengah epidermis. Penyakit bowen adalah suatu bentuk karsinoma sel skuamosa yang terbatas pada epidermis dan belum menyusup ke jaringan di bawahnya (dermis). Kulit yang terkena tampak cokelat kemerahan dan bersisik atau berkeropeng dan mendatar, kadang menyerupai psoriasis, dermatitis atau infeksi jamur.

Hipospadia

Ada lagi penyakit hipospadia. Yaitu salah satu keabnormalan pada saluran kemih atau uretra dan penis. Dalam kondisi normal, lubang uretra terletak di ujung penis untuk mengeluarkan urine. Tapi pada pengidap hipospadia, lubang uretra justru berada di bagian bawah penis.

Epispadia

Ada pula epispadua. Yaitu kelainan kongiental berupa tidak adanya dinding uretra bagian atas. Kelainan ini teriadi pada laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering pada laki-laki. Ditandain dengan terdapatnya lubang uretra di suatu tempat pada permukaan dorsum penis.

Epispadias merupakan malformasi congenital dimana ureta bemuara pada permukaan dorsal penis. Epispadia adalah suatu kelainan bawaan pada bayi laki-laki, dimana lubang uretra terdapat di bagian punggung penis atau uretra tidak berbentuk tabung, tetapi terbuka.

Megalouretra

Megaloureta ialah pelebaran nonobstruktif uretra. Kondisi ini biasanya terkait dengan perkembangan abnormal korpus spongiosum dan korpus kavemosum dalam tahap perkembangan janin.

Webbed Penis (Penis berselaput)

Panyakit ini juga disebut palmatus penis atau fusi penoscrotal. Ini adalah bawaan kondisi di mana kulit skrotum meluas ke batang penis ventral. Penis berselaput juga dapat diperoleh (iatrogenik) setelah sunat atau operasi penis lainnya, yang dihasilkan dari penghapusan berlebihan kulit penis ventral. Penis dapat menarik kembali ke dalam skrotum, sehingga sekunder phimosis (terjebak penis).

Kelainan Pembekuan Darah

Selain penyakit-penyakit di atas, ada kelainan pembekuan darah yang juga disebut trombofilia atau hiperkoagulasi. Ini adalah penyakit yang melibatkan pembekuan darah secara berlebihan. Bahkan pada daerah dimana seharusnya pembekuan tidak boleh terjadi.  Seperti pada pembuluh darah. Sehingga mengakibatkan kondisi yang membahayakan jiwa. Pembekuan darah adalah cara alami tubuh untuk mencegah kehilangan darah secara berlebihan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement