Kamis 15 Dec 2016 16:18 WIB

Perbedaan Sunat Dewasa dan Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
 Ilustrasi sunat dewasa
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi sunat dewasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sunat kebanyakan dilakukan oleh anak-anak. Tindakan pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung alat kelamin pria tersebut tapi kini banyak juga dilakukan pria dewasa. Alasannya, banyak karena faktor kesehatan.

Secara medis, sunat yang dilakukan pada anak-anak lebih mudah dilakukan karena kulit kulup masih tergolong elastis. Sehingga, memudahkan dokter saat melakukan tindakan.

"Berbeda halnya dengan sunat dewasa, yang memiliki kesulitan yang lebih tinggi dan dalam proses penyembuhannya juga tergantung faktor umur," ujar pemilik Rumah Sunatan, dr Mahdian Nur Nasution.

Ia menjelaskan banyak sekali manfaat sunat bagi pria yang telah melakukannya, diantaranya lebih dari 80 persen kasus HIV tertular dari penis yang tidak disunat, pria yang tidak disunat memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker prostat, dan pria dewasa yang disunat lebih kecil 4,5 kali terkena resiko HIV/AIDS.

Pendekatan saat menyunat orang dewasa juga berbeda dengan pasien anak-anak. Pendekatan emosional terhadap pasien dewasa sangat penting agar pasien merasa nyaman dan lebih terbuka kepada dokter. Orang dewasa yang hendak disunat perlu diberikan kesempatan untuk berkonsultasi lebih jauh mengenai tindakan yang akan dilakukan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement