Kamis 05 Jan 2017 06:03 WIB

Sering Tahan Buang Air Kecil Munculkan Risiko Kesehatan Ini

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Bilal Ramadhan
Menahan buang air kecil (ilustrasi)
Foto: shape.com
Menahan buang air kecil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesibukan terkadang menjadi salah satu alasan seseorang tak sempat membuang sisa metabolismenya yang berupa urin. Padahal aktivitas ini sangat penting dilakukan dalam sehari-hari.

Dilansir Boldsky, Kamis (5/1), sisa metabolisme yang tak terbuang dalam kandung kemih dapat menimbulkan bakteri. Bakteri ini akan semakin berkembang hingga mampu menyebabkan infeksi pada sejumlah area tubuh jika dilakukan berulang kali dalam jangka panjang.

Risiko pertama dari kebiasaan buruk ini dapat  berupa infeksi saluran kemih. Menahan urin dalam jumlah besar dengan periode lama bisa berpotensi menimbulkan bakteri membahayakan. Bakteri ini kemungkinan akan terus berkembang jumlahnya hingga mampu menyebabkan infeksi pada saluran dan kandung kemih.

Masalah kesehatan yang dapat dialami seseorang yang sering menahan urin juga bisa berbentuk nyeri saat buang air kecil. Demam juga dapat hadir kerika bakteri dalam urin gagal dikeluarkan. Ketika mengkonsumsi air, maka secara perlahan kandung kemih pun akan terisi.

Sementara ketika air tidak dibiarkan keluar dari tubuh dalam bentuk urin, pembengkakan kandung kemih dapat terjadi. Bahkan, ini dapat menyebabkan kanker kandung kemih juga dalam jangka waktu lama.

Sebagaimana diketahui banyak masyarakat, air dikenal dapat membantu membersihkan ginjal. Tapi ketika urin ditahan dalam waktu lama, ini justru mampu menyebabkan efek serius pada ginjal. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal dan menimbulkan rasa sakit.

Di samping itu, penyakit cystitis juga diharapkan tidak diabaikan ketika kebiasaan buruk ini tak kunjung dihentikan. Penyakit ini semacam infeksi di sekitar saluran kemih yang acap dialami sebagian besar kalangan perempuan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement