REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang yang melakukan kegiatan mandi pagi sebelum memulai aktivitas. Meski tak sedikit juga yang malas mandi di pagi hari. Orang yang jarang mandi biasanya akan dikaitkan dengan badan kotor dan bau. Sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk sesering mungkin mandi, agar badan terasa lebih besih dan segar.
Tapi dilansir The Independent, ternyata penelitian terbaru menemukan terlalu sering mandi bisa berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Genetic Science Centre at the University of Utah, terlalu sering mandi dapat merusak mikrobiosme pada tubuh manusia. Mikrobiosme ini terdiri dari bakteri, virus dan mikroba lain dalam tubuh.
Penelitian menemukan terlalu sering mandi dapat merusak ekosistem mikroba di tubuh sehingga dapat menyebabkan penyakit. Sistem kekebalan tubuh, pencernaan, dan bahkan jantung bisa terganggung.
Studi ini didasarkan pada penelitian pada kelompok masyarakat di desa Yanomami di Amazon. Hasilnya mengungkapkan bahwa masyarakat di sana memiliki mikroba yang lebih kaya di kulit mereka. Bahkan kekayaan mikroba di kulit warga desa Yanomami tercatat yang paling kaya dalam sejarah manusia.
Penelitian menyimpulkan, gaya hidup yang serba "menggosokan sabun atau sampo" secara signifikan mempengaruhi keragaman mikrobiosme manusia. Namun penelitian tak mengungkapkan seberapa sering idealnya manusia mandi.
Uji coba ini juga pernah dilakukan editor senior The Atlantic, Take James Hamblin tak mandi dalam beberapa waktu. Awalnya menurut Hamblin tubuhnya menjadi berminyak dan berbau seperti binatang.
"Tapi setelah beberapa lama, Anda akan mencapai keadaan stabil dan Anda tak lagi berbau busuk. Ya meski tidak juga berbau seperti air mawar atau aroma Axe Body Spray. Tapi tubuh Anda tak lagi berbau busuk juga," kata Hamblin.