Ahad 29 Jan 2017 07:49 WIB

Deteksi Dini Stroke dengan FAST

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
 Warga menunjukan pin deteksi cegah stroke saat memperingati World Stroke Day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Warga menunjukan pin deteksi cegah stroke saat memperingati World Stroke Day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi pasien stroke, waktu adalah segalanya ketika serangan terjadi. Semakin cepat pasien mendapatkan penanganan medis, semakin besar pula kemungkinan untuk menyelamatkan daerah penumbra dari kematian sel (nekrosis) yang makin meluas dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.

Salah satu cara untuk mendeteksi dini gejala gejala atau tanda stroke yang tiba-tiba pada seseorang ialah melalui metode FAST. Berikut ini ialah penjelasan mengenai metode FAST seperti diungkapkan dokter sekaligus medical executive dari PT Kalbe Farma Tbk, Brandon Haskel Lie.

F untuk 'Face'

Tanda stroke pertama yang bisa diamati pada seseorang ialah sebagian wajah yang 'jatuh' terkulai sebagian atau face dropping. Mati rasa atau kaku pada sebagian wajah juga bisa menjadi tanda awal dari stroke. Untuk memastikan kedua tanda ini, Anda bisa meminta orang yang dicurigai stroke untuk tersenyum.

"Apakah miring di satu sisi, kanan atau kiri," ujar Brandon dalam Pre-event GKA-INEF 2017 di Hotel JS Luwansa.

A untuk 'Arms'

Tanda lain dari stroke yang bisa diamati ialah melemahnya tangan yang bisa diketahui dengan cara meminta orang yang dicurigai stroke untuk mengangkat kedua tangan. Orang dengan stroke biasanya menunjukkan gejala tidak dapat mengangkat salah satu tangannya dengan baik (arm weakness).

"Bisa tangan atau kaki, lihat apakah ada yang jatuh," tambah Brandon.

S untuk 'Speech'

Kesulitan berbicara juga menjadi salah satu tanda stroke. Untuk memastikannya, Anda dapat meminta orang yang dicurigai stroke untuk mengulang kata atau frasa sederhana. Orang dengan stroke biasanya tidak dapat mengucapkan kata atau frasa sederhana dengan baik dan cenderung tak jelas atau sedikit cadel.

"Istilahnya pelo," jelas Brandon.

T untuk 'Time'

Brandon mengatakan jika salah satu dari gejala tersebut ditemukan pada orang yang dicurigai stroke, maka tak perlu ragu dan menunda waktu. Brandon mengatakan orang yang dicurigai stroke tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi atau penatalaksanaan lebih lanjut.

Alasannya, golden period bagi penderita stroke untuk mendapatkan penyelamatan yang optimal ialah 3-6 jam setelah stroke pertama kali ditemukan. Penanganan medis yang baru diberikan lebih dari 12 jam setelah stroke terjadi berisiko menyebabkan cacat permanen yang lebih besar.

"Pada pasien stroke, waktu adalah segalanya. Harus tindak cepat, hubungi 112 untuk nomor darurat umum atau hubungi 118 untuk ambulans," kata Brandon.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement