Senin 30 Jan 2017 08:48 WIB

Studi: Kurang Tidur Berdampak Terhadap Kekebalan Tubuh 

Banyak orang yang sesungguhnya belum memahami konsep tidur yang menyehatkan seperti apa.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Banyak orang yang sesungguhnya belum memahami konsep tidur yang menyehatkan seperti apa.

REPUBLIKA.CO.ID, Studi terbaru mengungkapkan kurang tidur berdampak buruk terhadap kekebalan tubuh, ini menjelaskan alasan banyak orang sakit akibat kurang istirahat.

Para peneliti di UW Medicine Sleep Center meneliti dengan mengambil sampel darah dari 11 pasang kembar identik dengan pola tidur berbeda. Rupanya, orang kembar yang kurang tidur punya sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah ketimbang saudaranya.

“Kekebalan tubuh berfungsi maksimal saat orang tidur cukup. Tidur tujuh jam atau lebih direkomendasikan untuk kesehatan optimal,” kata Dr Nathaniel Watson yang meneliti studi ini.

Seperti dilansir Daily Mail, penelitian ini melibatkan anak kembar karena studi menunjukkan genetik punya pengaruh hingga 55 persen terhadap kebiasaan tidur seseorang. Peneliti ini hanya fokus pada respons kekebalan tubuh dalam studi ini. Sebelumnya, penelitian menunjukkan ketika vaksin diberikan pada orang yang kurang tidur, respons antibodinya lebih lemah, dikutip dari Antaranews.

Peneliti mengungkapkan data dari Centers for Disease Control bahwa warga Amerika saat ini tidur kira-kira 1,5 jam hingga dua jam lebih sedikit dibandingkan orang-orang pada abad sebelumnya. Sekitar sepertiga populasi yang bekerja tidur kurang dari enam jam per malam.

Masyarakat modern yang bisa mengontrol cahaya dan berinteraksi dengan teknologi sepanjang waktu menjadi salah satu alasan di baliknya.

Baca juga: Momen Bangun Tidur Sering Jadi Saat Penting BCL

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement