REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang menganggap susu mentah bisa mempertahankan nutrisi penting yang hilang dalam proses pasteurisasi dan sebagian mengatakan susu mentah lebih mudah dicerna, membantu memulihkan mereka yang menderita asma dan eksim, serta membantu membangun kekebalan alami.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa susu mentah berpotensi mengandung bakteri. Karena itu, konsumsi susu mentah tetap harus berhati-hati. Sekalipun, risiko sakit biasanya kecil, namun susu mentah bisa membawa bakteri berbahaya dan kuman lainnya yang dapat membuat Anda sangat sakit.
Jika Anda cukup beruntung tak mengalami sakit setelah minum susu mentah, Anda hanya mengulur waktu hingga nantinya mengalami diare, kram perut, dan muntah.
Pada kasus yang jarang terjadi, konsumsi susu mentah bisa menganggu ginjal, menimbulkan kelumpuhan dan bahkan kematian.
Susu mentah adalah susu dari sapi, kambing, domba, atau binatang lain yang belum dipasteurisasi. Hal ini berarti bahwa susu (serta setiap mentega, keju atau yoghurt yang terbuat dari itu) belum dipanaskan dan cenderung belum diatur untuk membunuh bakteri berbahaya seperti E. coli.
Teknologi pasteurisasi susu baru muncul sejak 1800-an dan merupakan cara yang efisien untuk memastikan susu bisa bertahan lama dan menghilangkan beberapa risiko negatif.
Lembaga pengawasan makanan di Amerika Serikat (FSA atau The Food Standards Agency) telah memperingatkan bahaya susu yang belum diolah dan sebuah studi di Amerika juga telah mengklaim bahwa susu mentah membuat orang 100 kali lebih mungkin mengalami sakit dibandingkan mereka yang mengkonsumsi susu yang telah dipasteurisasi.
Menurut FSA, yang terbaik adalah menghindari produk susu mentah terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang hamil - bayi dan anak-anak juga disarankan menghindari konsumsi susu mentah. Demikian seperti dilansir The Sun.