REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih banyak ibu hamil dan menyusui yang beranggapan bahwa menyusui itu sakit. Banyak juga ibu menyusui yang mengalami dan merasakan sakit ketika menyusui. Sehingga proses menyusui menjadi tidak nyaman. Ibu baru pun menjadi ragu/takut untuk menyusui bayinya.
Jadi, apakah benar menyusui itu harus sakit? Konselor Laktasi dan Konselor Psikoedukasi Anak Usia Dini sekaligus Praktisi Terapi Bermain RS. Sari Asih Ciputat dr. Ira Sjaflan mengatakan riset telah meneliti bahwa menyusui yang sakit itu disebabkan karena posisi dan pelekatan bayi ke payudara tidak tepat.
"Biasanya bayi hanya menyusu dari puting payudara saja. Mulut bayi hanya terbuka sedikit. Coba ingat, jika kita mencubit dengan bukaan jari yang kecil, pasti sakit, bukan? Namun jika mencubit dengan bukaan jari yang lebar, tidak sakit. Begitupula jika mulut bayi terbuka lebar, sebagian besar payudara (areola sebelah bawah) juga ikut masuk ke dalam mulut bayi, maka ibu tidak merasa sakit," kata dia.
Ira mengatakan rasa sakit akan menyebabkan hormone oxytocyn berkurang. Hormon ini berfungsi untuk melancarkan pengeluaran ASI. Rasa sakit, kata dia, akan berpengaruh pada proses menyusui. Sebaliknya, hormone oxytocyn akan meningkat, jika ibu merasa nyaman, santai serta bebas dari pikiran negatif seperti cemas, khawatir, sakit, takut, sedih.
"Oleh karena itu, dukungan positif dari seluruh keluarga, terutama suami sangat dibutuhkan. Contoh: mendengarkan keluhan ibu, memberikan kata-kata positif/penyemangat bukan sebaliknya kata-kata yang membuat ibu merasa ‘down’," kata dia.
Rasa sakit yang disebabkan oleh posisi dan pelekatan yang tidak tepat akan menyebabkan puting lecet, juga bisa luka berdarah. Keadaan ini menyebabkan ibu tidak menyusui bayinya di payudara yang sakit, sehingga payudara menjadi bengkak dan sakit. Terkadang timbul demam, sehingga perlu ke dokter.
"Jika ibu hamil atau menyusui ingin mengetahui bagaimana posisi dan pelekatan yang tepat, sehingga tidak perlu merasa sakit ketika menyusui, ibu bisa berkonsultasi. Salah satunya, dengan berkonsultasi ke Klinik Laktasi RS Sari Asih, Ciputat," kata dia.