REPUBLIKA.CO.ID, Hibernasi yang digunakan bersama radioterapi bisa menjadi kunci untuk melawan kanker di masa depan. Pasien kanker akan masuk dalam kondisi tidur lelap dan akan memperlambat fungsi tubuh. Hal itu pun memperlambat penyebaran tumor sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh pada radiasi.
Eksperimen tersebut masih membutuhkan waktu lama untuk diterapkan ke manusia. Riset tersebut melibatkan tikus yang dihibernasikan dengan mendinginkan tubuh mereka hingga 15 derajat celsius.
Fisikawa dari Trento Institute Marco Durante mengatakan, pendekatan tersebut juga bisa dilakukan untuk pasien kanker terutama untuk kasus kanker stadium 4. "Anda tidak bisa mengobati seluruh metastasis. Anda tidak bisa mengoperasi untuk menghilangkan semua kanker atau memberi radiasi pada sekujur tubuh pasian karena justru akan membunuhnya," ujarnya seperti dikutip dari Science Alert.
Akan tetapi, ujar Durante, jika pasien berada dalam kondisi tidur lelap atau hibernasi maka dokter akan memiliki lebih banyak waktu. Ia mengaku, manusia memang tidak memiliki kemampuan alamiah untuk melakukan hibernasi seperti yang dilakukan beberapa hewan. Akan tetapi, hal ini menarik karena bisa menjadi cara untuk melakukan perawatan medis atau bahkan perjalanan ruang angkasa.
Durante meyakini induksi hibernasi akan memungkinkan dalam satu dekade ke depan. "Dengan cara itu, kita akan bisa menyembuhkan sekitar 50 persen kanker," ujar Durante.