Rabu 15 Mar 2017 00:02 WIB

Hipertensi dan Diabetes Dominasi Penyakit Warga Desa

Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: iStockPhoto
Sekitar 4 juta warga Australia menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Penyakit tak menular hoertensi dan diabetes, tak lagi menjadi penyakit dominan di kalangan masyarkaat perkotaan. Akibat pola makan yang salah, masyarakat desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pun kini banyak yang terjangkit kedua penyakit tersebut. Masyarakat pun diminta mewaspadai penyakit tidak menular namun berbahaya yang rawan menyerang.

"Seperti di Desa Tinduk, penyakit yang diderita masyarakat didominasi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan diabetes melitus atau kencing manis," kata Kepala Puskesmas Baamang Unit II, dr Yunita Ristianti saat sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di Desa Tinduk Kecamatan Baamang, kemarin.

Informasi yang disampaikan Yunita itu langsung dibenarkan puluhan peserta sosialisasi yang hadir. Sebagian dari mereka dengan terus terang mengakui menderita penyakit itu, khususnya hipertensi.

Puskesmas Baamang Unit II sengaja melakukan sosialisasi itu dengan harapan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan makin meningkat. Selain itu, kerja sama dengan aparatur desa juga ditingkatkan untuk mendorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2013, penderita hipertensi di Kotawaringin Timur mencapai 12,2 persen. Padahal, penderita di Kalimantan Tengah hanya 10,6 persen dan nasional 9,4 persen. Sementara itu, penderita diabetes melitus di kabupaten ini mencapai 1,8 persen, sementara penderita di Kalimantan Tengah hanya 1,2 persen dan nasional 1,5 persen.

Ada sekitar 30 jenis penyakit tidak menular, di antaranya hipertensi, diabetes melitus, asma, PPOK, kanker, jantung koroner, stroke, cedera dan cedera pada pengendara sepeda motor. Dari penyakit-penyakit itu, angka penderita di Kotawaringin Timur melebihi angka rata-rata penderita di tingkat provinsi dan nasional.

"Sejak 2000, penyakit tidak menular menjadi penyebab terbesar kesakitan, kecacatan dan kematian. Umumnya dipicu makanan dan pola hidup yang tidak sehat," kata Yunita.

Untuk itulah, kata dia, perlunya pengetahuan tentang pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular. Penyuluhan dan kerja sama harus ditingkatkan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat agar bisa menjalankan pola hidup sehat.

Kepala Desa Tinduk, Kasmudin dan warganya menyambut antusias penyuluhan kesehatan tersebut. Informasi penting itu diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat agar mau menjalankan pola hidup sehat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement