Sabtu 18 Mar 2017 03:04 WIB

Ini Dia Negara dengan Penderita Batu Ginjal Terbanyak

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah
Batu ginjal (ilustrasi)
Foto: Healthliving
Batu ginjal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Marto Sugiono mengatakan, penyakit batu ginjal biasanya terjadi bukan karena faktor keturunan. Namun lebih kepada gaya hidup yang tak sehat misalnya kurang minum air putih.

Marto menyebut negara yang paling banyak penderita batu ginjal antara lain, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Pakistan, negara-negara di Timur Tengah, dan India tengah. "Negara-negara tersebut makanannya terlalu banyak menghasilkan asam urat karena punya kadar protein tinggi, seperti di India makanannya kari," katanya, Jumat, (17/3).

Makanan di negara-negara itu juga terlalu banyak mengandung protein tinggi. Sementara cuaca sangat panas dan orang terlalu banyak mengeluarkan keringat. Karena itulah maka penderita batu ginjal banyak.

Kadar protein tinggi, jelas Marto, pada kencingnya menimbulkan kristal-kristal kecil sehingga timbullah batu ginjal. Air kencing ada kristal karena kurang minum air putih tapi terlalu banyak makan kacang dan jeroan yang punya protein tinggi.

"Namun kalau orang minum air putih cukup maka kristalnya langsung larut sehingga jadi seimbang dan tak menimbulkan batu ginjal. Minum teh dan minuman bersoda terus tapi jarang minum air putih juga menimbulkan batu ginjal," katanya.

Makanya minum yang paling baik adalah perbanyak minum air putih. Menurut dia, ini mencegah timbulnya kristal yang menjadi batu ginjal.

Kalau sudah terkena batu ginjal, jelas dia, bisa diobati dengan teknik Extra Corporial Shock Wave Litrotipsi (ESWL). Ini merupakan terapi untuk mengatasi batu ginjal tanpa operasi.

Dengan teknik tersebut, batu ginjal dipecah dengan gelombang suara. Jika sudah pecah dan mengecil maka batu ginjal akan keluar sendiri secara alamiah dari tubuh.

"Kalau sampai empat kali pakai teknik ESWL batu ginjal tak pecah maka batu ginjal terpaksa dikeluarkan melalui operasi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement