REPUBLIKA.CO.ID, Kita kerap mendapat informasi tentang pentingnya cukup tidur selama delapan jam semalam. Ternyata bukan hanya kuantitas, setiap orang juga perlu mengatur jadwal tidur yang tepat untuk mendapatkan kualitas tidur sempurna.
Dilansir dari laman Yahoo, organisasi Sleep Council mencatat bahwa pada 2013 hanya 25 persen masyarakat Inggris yang tidur nyenyak setiap malam. Angka itu turun menjadi 17 persen pada 2017, yang menunjukkan semakin sulitnya mendapatkan waktu tidur berkualitas.
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memperhatikan siklus tidur. Studi terbaru lain juga menyebutkan, pengaturan waktu tidur dan alarm terjaga yang tepat juga sangat menentukan kondisi seseorang saat bangun di hari berikutnya.
"Otak manusia memiliki pola tidur tertentu, kita tidak tidur begitu saja dengan kondisi sama antara jam pertama, kedua, ketiga, kelima, dan seterusnya," ujar pakar tidur Laura Lefkowitz.
Ia menjelaskan, setiap siklus tidur memuat tahap rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM). Satu siklus akan berlangsung selama 90 menit dan seseorang yang tidur biasa mengalami lima atau enam siklus setiap malam.
Lefkowitz menyampaikan, terbangun di tengah siklus tidur membuat seseorang kelelahan saat terbangun. Sementara, terbangun di antara fase tidur itu bisa membuat seseorang lebih segar dan merasa cukup beristirahat.
Ia memberi gambaran, jika seseorang ingin terjaga pukul 7:30 pagi, waktu paling bijaksana untuk tidur adalah pukul 22:16 malam, 23:46 malam, 1:16, atau 2:46 dini hari. Tetapi jika pada akhir pekan Anda ingin terjaga lebih lambat yakni 10:30 pagi, atur jam tidur pada pukul 1:16, 2:46, 4:16, atau 5:46 pagi.