Kamis 13 Apr 2017 06:12 WIB

Ini Dia Operasi Plastik yang Paling Laris di Ibu Kota

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Operasi plastik.  (ilustrasi)
Foto: REUTERS/Bernadett Szabo
Operasi plastik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The American Society of Plastic Surgeon, melaporkan sebanyak 15,6 juta penduduk Amerika Serikat, melakukan tindakan bedah plastik pada tahun 2014 lalu. Terjadi peningkatan sekitar 3 persen dari tahun sebelumnya. Kondisi yang sama juga terjadi di Indonesia, dari tahun ke tahun berbagai jenis tindakan bedah plastik semakin meningkat.

Meski tidak diketahui angkanya secara pasti di Indonesia, data Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat menunjukkan dari sekian banyak jenis tindakan bedah plastik di RSKB Bina Estetika, rhinoplasty (operasi hidung) merupakan tindakan yang paling banyak dilakukan disusul, blepharoplasty (operasi kelopak mata), breast augmentation (pembesaran payudara) dan liposuction (sedot lemak). Hampir semua tindakan bedah plastik tersebut ditujukan untuk mempercantik penampilan.

Dokter spesialis bedah plastik RSKB Bina Estetika, Menteng, dr Laksmi Achyati, SpBP-RE menjelaskan operasi plastik yang paling banyak dilakukan di ibu kota ini tergantung dari musimnya. Ada yang musim banyak melakukan liposuction, implan payudara, dan lainnya. "Tidak bisa diprediksi karena mengikuti tren di luar negeri," jelasnya dalam diskusi media di Jakarta belum lama ini.

Namun menurutnya saat ini operasi yang sedang populer adalah fat transfer. Misalnya untuk meremajakan wajah, seperti bedah plastik Korea untuk wajah  bisa juga untuk mata, bagian yang cekung diisi lemak. Ini biasanya dilakukan oleh pasien usia 40 tahun ke atas.

Ada juga fat transfer dari lemak di perut untuk mengisi payudara. Pasien yang merasa payudaranya kecil. Atau bentuk payudaranya jelek mereka melakukan fat transfer di payudara. Biasanya pasien yang belum menikah yang bentuk payudaranya seperti telor ceplok. "Fat transfer ini tidak merusak kelenjar susu," ujarnya.

Fat transfer dilakukan selama dua jam. Lemak yang ditransfer yang akan diserap tubuh namun tidak 100 persen, paling hanya 20 persen. Makanya ketika mentransfer lemak diberikan jumlah lebih, misalnua ingin menambah 200 cc tapi dimasukkan 300 cc atau 320 cc.

Meski demikian, sebagai pasien yang cerdas, kita juga perlu mengetahui faktor risiko, jenis tindakan, lama pemulihan dan komplikasi yang mungkin terjadi. Pemilihan dokter dan tempat dilakukannya tindakan bedah plastik juga perlu menjadi perhatian utama bagi pasien.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement