Ahad 16 Apr 2017 02:43 WIB

Sering Terabaikan, Tanda-Tanda Kejang Epilepsi Ini Perlu Diperhatikan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Israr Itah
Penyakit Epilepsi Anak
Foto: penyakitepilepsi.com
Penyakit Epilepsi Anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejang pada penyandang epilepsi bisa berasal dari sisi tertentu pada otak. Salah satu cara mengidentifikasi sumber kejang pada otak ialah dengan mengetahui bentuk kejang atau semiologi.

Spesialis saraf dari RSU Bunda Irawati Hawari mengatakan bentuk kejang bisa diperhatikan melalui tanda-tanda yang dialami penyandang epilepsi sebelum maupun saat kejang. Sayangnya, tanda-tanda ini kerap luput dari perhatian keluarga penyandang epilepsi sebagai saksi mata saat kejang terjadi.

"Bentuk kejang itu harus rinci diceritakan oleh keluarga," terang Irawati usai seminar Bedah Epilepsi di RSU Bunda, Sabtu (15/4).

Salah satu tanda yang perlu dicermati keluarga ialah hal yang dirasakan penyandang epilepsi sebelum kejang terjadi. Selain itu, keluarga juga perlu memperhatikan perilaku penyandang epilepsi sebelum kejang terjadi.

Sebagai contoh, Irawati mengatakan kejang kerap terjadi saat penyandang epilepsi melakukan aktivitas. Sebelum kejang terjadi, penyandang epilepsi kadang terlihat diam atau melamun tiba-tiba meski sedang beraktivitas.

"Mulut mungkin seperti mengecap-ngecap," tambah Irawati.

Irawati juga mengatakan penting bagi keluarga untuk mengetahui ke mana arah lirikan mata penyandang epilepsi saat kejang baru terjadi. Tanda ini bisa membantu dokter untuk memperkirakan sumber kejang pada otak penyandang epilepsi.

Selain arah lirikan mata, profesor sekaligus spesialis bedah saraf dari RSUP Dr Kariadi Semarang, Zainal Muttaqin, mengatakan arah tolehan kepala penyandang epilepsi juga penting untuk diperhatikan. Zainal juga menyarankan agar keluarga memperhatikan tangan sebelah mana yang terangkat lebih dulu atau lebih tinggi saat kejang terjadi.

"Info ini penting supaya dokter punya dugaan (sumber kejang)," kata Zainal.

Zainal mengatakan, sebagian keluarga penyandang epilepsi mungkin merasa panik dan sulit memperhatikan secara detail tanda-tanda tersebut. Untuk memudahkan, Keluarga bisa memanfaatkan ponsel untuk merekam penyandang epilepsi ketika kejang terjadi. Informasi mengenai tanda-tanda bentuk kejang ini nantinya dapat dicocokkan dengan hasil pemeriksaan MRI dan EEG.

"Sumber kejang, 90 persen dari otak samping, lima persen dari otak depan, lima persen dari mana-mana, tapi jarang," ungkap Zainal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement