Kamis 27 Apr 2017 16:05 WIB

Cara Mudah Lakukan Detoks Digital

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Media sosial
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, Era digital semakin menyibukkan kita dengan perangkat-perangkat elektronik canggih. Era ini juga membuat kita selalu terhubung setiap waktu. Namun pernahkah Anda berpikir untuk menjauh sejenak dari keramaian dunia digital?

Jika Anda sudah merasa terlalu jenuh dengan rutinitas sehari-hari dan dunia digital, tak ada salahnya untuk sejenak beristirahat menikmati waktu senggang sendiri dan merasakan keberadaan lingkungan sekitar yang sebenarnya dengan melakukan detoks digital.

Seperti dilansir, Independent.co.uk, bahwa dengan melakukan detoks digital merupakan sebuah cara sederhana, bebas dan sehat untuk kembali berhubungan dengan orang-orang yang dicintai, lingkungan dan diri sendiri. Banyak sekali manfaat yang didapat saat Anda menjalani ritual ‘cabut kabel’ ini, mulai dari menemukan keseimbangan hidup, mengurangi perasaan cemas, dan depresi.

Detoksifikasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi ketergantungan pada perangkat elektronik. Sebagian besar dari kita akan setuju bahwa detoks digital juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap media sosial khususnya pada malam hari.

Pendiri sumber daya kesehatan mental IntrusiveThoughts.org, Aaron Harvey, mencoba mematikan teleponnya sepenuhnya pada liburan dua minggu namun mendapati bahwa tindakan tersebut justru menyebabkan dia lebih cemas. Harvey, yang memiliki gangguan kompulsif obsesif, cemas dan depresi, menemukan bahwa sebagian detoks bekerja lebih baik untuknya, alih-alih mematikan sepenuhnya, dia hanya menonaktifkan notifikasi.

"Saya menemukan bahwa menghapus media sosial meningkatkan kecemasan dan saya merasa terbebani saat kembali ke sana," katanya kepada Well and Good.

"Jadi, benar-benar keluar dari itu media sosial bukan yang terbaik yang digunakan waktu saya. Tidak apa-apa untuk membutuhkan konektivitas akses itu," katanya.

Dengan membatasi notifikasi yang menyala di telepon Anda, dapat mengurangi perasaan bahwa Anda harus selalu merespons dengan cepat dan akibatnya membebaskan perasaan terbombardir.

"Ketika Anda melihat Anda tanpa ragu memeriksa pemberitahuan yang pernah dilakukan seseorang, Anda akan mengenali pola dalam perilaku Anda yang sama sekali tidak perlu. Ini bisa menarik Anda dari koneksi di dunia nyata," ucapnya.

Selain mematikan notifikasi, Harvey juga telah merestrukturisasi platform media sosialnya untuk memastikan dia mendapatkan informasi yang dia inginkan dan menggunakannya untuk tujuan yang telah ditentukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement