Kamis 27 Apr 2017 17:47 WIB

Minuman Energi atau Soda, Mana Lebih Baik?

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Minuman berenergi bereaksi meningkatkan hormon stress dan tekanan darah, memicu risiko penyakit jantung.
Foto: pixabay
Minuman berenergi bereaksi meningkatkan hormon stress dan tekanan darah, memicu risiko penyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, Minuman energi, seperti halnya soda maupun kopi, diketahui mengandung konten kafein yang cukup tinggi. Namun, antara minuman energi dan bersoda, mana yang lebih baik dan aman untuk dikonsumsi?

Studi yang telah terbit pada Journal of the American Heart Association mencoba menguji hal tersebut. Tim peneliti membagi 18 pria dan wanita peserta studi ke dalam dua kelompok, yakni peminum soda dan minuman berenergi.

Setengahnya diberi 32 ons minuman berenergi komersial plus suplemen taurine dan ginseng, dengan kandungan 320 mg kafein. Sebagian lain mendapat minuman soda dengan kandungan kafein sama, ditambah jus lemon, sirup ceri, dan air berkarbonasi.

Selama enam hari, tiap kelompok meminum soda/minuman berenergi terus-menerus lantas bertukar tempat. Dalam periode itu, pelaksana studi mengukur tekanan darah peserta, juga aktivitas jantung mereka menggunakan electrocardiogram.

Hasilnya, kedua kelompok memiliki tekanan darah lebih tinggi setelah minum soda maupun minuman energi dalam batas normal. Namun, efek soda hilang setelah enam jam sementara efek dari minuman energi bertahan lebih lama.

"Bukti menunjukkan bahwa ada efek terhadap jantung yang bukan hanya bersumber dari kafein. Konsumen perlu lebih mewaspadai minuman energi dibandingkan kopi atau soda," ujar penulis studi Emily Fletcher dari David Grant USAF Medical Center, California, dilansir dari laman Time.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement