Selasa 02 May 2017 14:26 WIB

4 Alasan Pelukan Bermanfaat Bagi Kesehatan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak berpelukan dengan ibunya
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang anak berpelukan dengan ibunya

REPUBLIKA.CO.ID, Pelukan dianggap dapat menimbulkan rasa nyaman dalam diri seseorang. Baik itu pelukan antara ibu dengan putrinya, atau orang penting lainnya.  Pelukan bahkan mampu melakukan lebih dari sekedar membuat seseorang merasa lebih baik.

Penelitian menunjukkan bahwa pelukan dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan yang nyata, mulai dari mengurangi tekanan hingga menurunkan tekanan darah. Berikut empat cara pelukan hangat bisa menjadi lebih baik bagi pikiran dan tubuh, yang dilansir dari laman Time, Selasa (2/5):

1. Pelukan membantu kita merasa didukung

Pelukan tidak hanya membawa kita lebih dekat kepada orang lain secara harfiah: mereka juga memicu pelepasan oksitosin, zat kimia yang terkait dengan perilaku ikatan. "Studi menunjukkan bahwa orang merasa lebih baik, dan lebih terhubung dengan pasangan mereka saat mereka berpelukan atau sering bersentuhan," sebut Terri Orbuch, PhD, seorang pakar hubungan.

2. Menurunkan tekanan darah

Selain keintiman, oksitosin juga dapat mempengaruhi kunci kesehatan utama. Sebuah studi kecil terhadap 59 wanita pramenopause, yang diterbitkan dalam jurnal Biological Psychology menemukan bahwa, pelukan yang sering terjadi antara wanita dan pasangannya, berkaitan dengan kadar oksitosin dan tekanan darah rendah yang lebih tinggi.

3. Mengurangi stres

Inilah bukti yang didukung sains bahwa pelukan dari ibu pada dasarnya tak terkalahkan. Ketika para periset dari University of Wisconsin-Madison School of Medicine menempatkan sekelompok anak perempuan berusia 7 sampai 12 tahun dalam situasi yang penuh tekanan, meminta mereka untuk memberikan pidato mendadak. Hasilnya, anak yang menerima pelukan dari ibu mereka, memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih rendah.

4. Menurunkan risiko infeksi

Siapa yang tahu berpelukan bisa membantu membuatmu bebas dari flu? Dalam sebuah studi pada 2014 dari Universitas Carnegie Mellon, para periset menemukan bahwa orang-orang yang stres (yang cenderung sakit) memiliki risiko infeksi yang berkurang, jika mereka merasa memiliki dukungan sosial yang memadai, dengan mendapatkan pelukan yang memadai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement