REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Banyak orang yang takut terkena penyakit, karena jika sudah kena sulit disembuhkan. Bahkan bisa menyebar mengenai organ lainnya.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) wilayah Jakarta, Prof Dr dr Mardi Santoso, DTM&H, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE, menjelaskan diabetes mellitus adalah penyakit endokrin-metabolik kronik yangditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan pada dekresi insulin, aksi insulin atauresiten insulin dan keduanya.
Faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya diabetes mellitus, menurutnya, adalah keturunan, suku bangsa, aktivitas fisik, infeksi, kegemukan, jenis kelamin,bahan-bahan kimia, pekerjaan, sosial ekonomi, nutrisi, geografi, obat-obatan, penyakit tertentu (endokrin dan lainnya). Namun, faktor-faktor risiko tinggi diabetes tipe 2 adalah mereka yang berusia di atas atau sama dengan 45 tahun. Mereka yang memiliki indeks massa tubuh diatas 23 kg per meter persegi juga berisiko tinggi. Selain itu, Anda yang memiliki lingkar perut diatas 90 sentimeter untuk laki-laki dan perempuan di atas 80 sentimeter juga berisiko alami diabetes mellitus tipe 2.
Bukan hanya itu, Anda yang memiliki aktivitas fisik minimal dan dalam keluarga ada riwayat diabetes mellitus juga rentan akan penyakit ini. Bahkan riwayat keluarga melahirkan bayi di atas 4 kilogram juga ternyata berpotensi diabetes mellitus ke depannya. Juga bagi ibu yang saat hamil mengalami diabetes mellitus gestasional berpotensi alami hal serupa.
Prof Mardi menambah bagi Anda yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi di atas atau sama dengan 140 per90 mmHg, dan HDL kurang dari atau sama dengan 35mg/dl dan atau trigliserid di atas atau sama dengan 250 mg/dl. Anda yang mengalami polycystic syndrome atau penyakit lain yang berhubungan dengan resitensi insulin juga berisiko diabetes mellitus tipe 2 juga yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler.
