REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi Nosokomial kerap terjadi saat tenaga medis menggunakan peralatan kesehatan untuk merawat pasien. Berdasar data, infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyebab utama dari semua jenis infeksi nosokomial.
Sekretaris Umum Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN), dr. Ronald Irwanto, Sp.Pd. KPTI mengatakan, standarisasi fasilitas dan prosedur pelayanan kesehatan sangatlah penting. Sebab, infeksi nosokomial bersifat iatrogenik.
"Infeksi dapat terjadi saat penggunaan kateter, pemasangan infus serta penggunaan peralatan medis lainya. Sedangkan infeksi saluran kemih biasanya menjangkit pasien saat penggunaan alat kateter," kata Ronald saat menjadi pemateri dalam media briefing One Day National Symposium Hand Hygiene Focus yang digelar oleh PT B Braun Medical Indonesia dan Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN) di Jakarta.
Hal itu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan berdampak pada meningkatnya biaya medis serta efek samping lainya seperti sepsis dan bahkan kematian.
Infeksi nosokomial sendiri merupakan infeksi yang menjangkit tubuh pasien saat berada di RS dan dapat berkembang menjadi infeksi yang parah. Untuk mengatasi persoalan itu, sejumlah tindakan preventif telah dilakukan, salah satunya dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan menerapkan program hand hygiene.
Hand Hygiene sendiri merupakan upaya atau tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun antiseptik pada saat mencuci tangan dengan air mengalir. Atau, bisa juga menggunakan handrub yang mengandung alkohol.