REPUBLIKA.CO.ID, Memakan buah pisang dan membuang kulitnya adalah hal lazim yang dilakukan sebagian besar orang di dunia. Namun, sudah beberapa dekade terakhir masyarakat India menyantap dan mengolah kulit pisang demi berbagai khasiat sehat yang dimilikinya.
Kulit pisang rupanya penuh dengan senyawa anti jamur, agen antibiotik, serat, dan berbagai nutrisi lain. Berdasarkan studi yang digagas Universitas Taiwan, mengonsumsi dua kulit pisang selama tiga hari berturut-turut dapat meningkatkan level serotonin peningkat suasana hati hingga 15 persen.
Kandungan tryptophan yang kaya membantu seseorang mudah mendapatkan tidur berkualitas setiap malam. Begitu pula kandungan serat larut dan tidak larut yang berguna menurunkan kolesterol, mencegah penyakit kardiovaskular, stroke, serta membantu penurunan berat badan.
Juga karena kandungan serat yang tinggi, kulit pisang menciptakan ruang bagi bakteri baik untuk tumbuh di usus besar sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Adanya bakteri baik di usus besar akan menyingkirkan sembelit dan pada akhirnya membantu tubuh melakukan detoksifikasi.
Alternatif kudapan ini pun dapat membantu menghilangkan aterosklerosis dari tubuh dengan mencegah kolesterol menempel ke dinding arteri. Selain itu, kulit pisang berkhasiat melindungi sel darah merah agar tidak pecah ditambah temuan ilmiah bahwa kulit pisang hijau lebih efektif melakukannya.
Terkait kesehatan mata, kulit pisang mengandung lutein yang penting untuk penglihatan jernih di malam hari, mencegah degenerasi otot mata, dan mencegah katarak. Kulit pisang juga berguna meredakan berbagai jenis radang serta membantu mengobati berbagai masalah kulit.
Lantas bagaimana cara menyantap kulit pisang yang meski sehat tetapi bertekstur tebal dan rasanya lumayan pahit? Para pakar gizi menyarankan untuk melumatkannya jadi smoothie, digoreng sejenak, dibakar, direbus selama 10 menit, atau diolah jadi teh kulit pisang, dilansir dari laman Times of India.