Ahad 11 Jun 2017 05:00 WIB

Cara Tetap Berolahraga Ketika Puasa

 Sejumlah warga berolahraga saat berlangsung Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (28/5).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga berolahraga saat berlangsung Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Bagi banyak orang, menjaga rutinitas olahraga menjaid hal yang sulit. Namun, berolahraga secara reguler selama Ramadhan menjadi tantangan tersendiri. 

Pelatih kebugaran mengatakan menjaga rutinitas olahraga selama bulan puasa dimungkinkan dengan perencanaan. "Orang masih bisa berolahraga selama Ramadhan. Hanya waktu dan durasinya saja yang berbeda karena terkait perubahan jam makan, "kata Nicola Martin, pelatih kebugaran di StayFit, seperti dilansir gulfnews.com

Menurut Martin, pekan pertama Ramadhan menjadi yang terberat karena tubuh harus menyesuaikan berbagai perubahan. Namun, setelah pekan pertama, tubuh menjadi terbiasa dan beradaptasi. 

“Orang tetap bisa melakukan olahraga ringan," kata dia.

Martin juga menyarankan waktu olahraga sebaiknya dilakukan satu jam sebelum berbuka. Namun, olahraga juga bisa dilakukan setelah berbuka. "Berolahraga setelah berbuka lebih baik karena orang sudah makan dan punya waktu untuk mencerna makanan," kata dia. 

Basheer Jadallah yang juga bekerja sebagai pelatih kebugaran tersertifikasi mengatakan Jadallah juga merekomendasikan berolahraga tidak lama setelah berbuka puasa, dibandingkan larut malam. 

Jadallah menyatakan ada studi yang menyebutkan berolahraga pada makam hari justru akan meningkatkan suhu tubuh dan membuat kesulitan tidur. "Jadi melakukan olahraga 90 menit setelah berbuka puasa, jangan dengan makanan yang berat, dan meminum banyak air," kata dia. 

Intensitas berkurang

Menurut Martin, intensitas olahraga juga perlu dikurangi selama Ramadhan. Pada hari biasanya, Martin biasanya melakukan tinju dengan durasi ronde tiga menit dan satu menit untuk istirahat. 

"Selama Ramadhan, saya mengubahnya menjadi durasi ronde tiga menit dan dua menit untuk istirahat," ujar Martin. 

Untuk seseorang yang hobi melakukan angkat berat, dia juga merekomendasikan agar bebannya diturunkan hingga 80 persen selama Ramadhan. "Bagaimanapun tubuh tidak berada pada level energi yang sama," kata Martin. 

Jadallah menyebutkan intensitas harus berkurang dibandingkan sebelum Ramadhan. Sebab, sebelum bulan suci, orang bisa makan tiga kali sebelum berolahraga. 

"Sementara Ramadhan hanya satu kali makan sebelum olahraga maka level energinya sangat berbeda," kata dia. 

Dia juga menerangkan selama Ramadhan jadwal berolahraga tidak perlu setiap hari. Berolahraga tiga sampai empat hari setiap pekan sudah sangat bagus. "Dengan durasi 45 menit, itu adalah durasi terbaik," kata Jadallah. 

Nutrisi 

Martin menjelaskan mengkonsumsi makanan yang tepat menjadi sangat penting bagi orang yang ingin berolahraga dengan rutin selama Ramadhan. Ketika sahur pada pukul 03.00, orang sebaiknya makan karbohidrat kompleks seperti beras merah dan jagung. 

"Makanan berkarbohidrat kompleks mengandung nutrisi tinggi dan memberikan energi yang bagus," kata dia. 

Jadallah mengatakan orang yang berolahraga setelah berbuka sebaiknya menghindari makan makanan berlemak. Orang berpuasa sebaiknya makan makanan yang mengandung banyak air. 

"Ini untuk memastikan mereka mendapatkan semua cairan yang mereka butuhkan setelah berpuasa," kata dia. 

Defisit cairan akan berdampak pada level energi keesokan harinya, yang akan membuat lebih sulit untuk berolahraga.

sumber : gulfnews.com
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement