Rabu 14 Jun 2017 11:29 WIB

Ibu Berperan Bentuk Keluarga Sehat

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Keluarga makan bersama (Ilustrasi)
Foto: Telegraph
Keluarga makan bersama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Dokter spesialis keolahragaan dr Michael Triangto mengatakan, ibu memiliki peran penting untuk membentuk keluarga sehat. Peran itu dinilai penting dari banyak perannya yang lain, seperti bekerja, mengasuh anak, mengurus makanan, membersihkan rumah, dan belanja.

''Jadi, kalau peran ibu tidak disertakan maka saya tidak yakin kesehatan keluarga kita jadi lebih baik,'' katanya saat pemaparan diskusi bertema rutin aktivitas fisik, keluarga terhindar penyakit tidak menular (PTM), di Jakarta, Selasa (13/6) sore.

Ia menyontohkan di Jepang, ibu memilki tanggung jawab besar pada anggota keluarganya. Bila suami atau anak-anaknya menjadi gemuk, obesitas maka ibu kerap merasa bersalah karenanya.

Untuk menjadikan keuarga lebih sehat, ia menyebut sang ibu bisa mengajak suami atau anak berolahraga atau aktivitas fisik. Hal itu di antaranya bisamenghindari obesitas yang bisa berdampak terserang PTM seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, obesitas, stroke, diabetes, dan sebagainya.

Menurut Michael, meski tidak semua, namun masih banyak ibu yang alergi berolahraga. ''Alasannya macam-macam mulai dari terlalu capek, berkeringat, tidak memiliki waktu, tidak ada teman, hingga tak ada uang,'' ujarnya.

Padahal, kata dia, ada olahraga yang bisa dilakukan tanpa perlu alat khusus. Juga tak perlu yang berat-berat, alias ringan saja.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement