REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah tulisan baru di Jurnal Neuron, menyimpulkan melupakan sesuatu tidak hanya normal tetapi justru membuat kita lebih pintar. Dalam laporan baru tersebut, peneliti Paul Frankland dan Blake Richards dari Universitas Toronto mengusulkan agar ingatan atau memori tidak mengirimkan informasi yang paling akurat dari waktu ke waktu. Sebaliknya, ini untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan cerdas menguasai apa yang penting dan melepaskan apa yang tidak.
"Ini penting agar otak melupakan detil yang tidak relevan dan justru fokus pada hal-hal yang akan membantu membuat keputusan di dunia nyata," kata Richards seperti dikutip dari laman Time, Sabtu (24/6).
Para peneliti menarik kesimpulan ini setelah melihat data memori bertahun-tahun, kehilangan memori, dan aktivitas otak, baik manusia maupun hewan. Salah satu penelitian Frankland pada tikus misalnya menemukan bahwa sel-sel otak baru terbentuk di hippocampus. Dengan belajar hal baru yang terkoneksi ingatan lama dan membuat ingatan lama lebih sulit untuk diakses.
Mereka menambahkan, pertukaran kenangan lama dengan yang baru ini dapat memiliki manfaat yang nyata. Misalnya memungkinkan kita menyesuaikan diri dengan situasi kondisi yang baru dengan melepaskan informasi lama.
"Jika otak Anda terus-menerus membawa kenangan yang bertentangan, itu membuat Anda lebih sulit membuat keputusan yang tepat," kata Richards.
Otak kita juga membantu kita melupakan hal-hal yang spesifik kejadian masa lalu sambil tetap mengingat gambaran besar yang menurut para peneliti memberi kita kemampuan untuk menggeneralisasi pengalaman sebelumnya dan menerapkannya dengan lebih baik di situasi sekarang.
"Dan ketika Anda melihat apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan cerdas, kami berpendapat kondisi itu sehat untuk melupakan beberapa hal," ujar mereka.