Rabu 28 Jun 2017 11:21 WIB

Amankah Konsumsi Makanan Setelah Jatuh ke Lantai?

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
makanan jatuh
Foto: ekspress
makanan jatuh

REPUBLIKA.CO.ID, "Tidak apa-apa, belum lima menit". Diakui atau tidak, kalimat tersebut sering menjadi dalih sebagian orang untuk tetap menyantap makanan yang tak sengaja jatuh di lantai tapi masih terlihat bersih.

Apakah dalih itu bisa dibenarkan? Professor Laura Bowater dari Universitas East Anglia, Norwich, Inggris, memberikan penjelasan mengenai higienis tidaknya konsumsi makanan yang sudah jatuh ke lantai ditinjau dari aspek ilmiah.

Ia bersama tim dokter dari belahan dunia lain melakukan eksperimen untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Caranya, mereka menjatuhkan beberapa iris kue tart di lantai dapur dan lantai teras sebuah rumah yang bersih.

Pada sesi eksperimen pertama, kue hanya dijatuhkan selama lima detik di masing-masing tempat. Kemudian, irisan kue lain kembali dijatuhkan di dekat tempat yang sama selama 30 detik untuk meneliti perbandingan kontaminasi bakteri pada kue.

Eksperimen yang juga ditayangkan pada program televisi How to Stay Well itu menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan. Semua kue yang dijatuhkan sebentar ataupun lama di dua tempat berbeda rupanya terpapar bakteri yang jumlahnya hampir sama.

Bowater menjelaskan, hal tersebut disebabkan sifat perpindahan bakteri yang terjadi seketika. Terlebih, makanan berjenis lembap dan lembut seperti kue tart cenderung mengumpulkan lebih banyak bakteri daripada makanan yang jenisnya kering.

Namun, tim dokter mendapati bahwa jenis bakteri pada kue yang jatuh di lantai dapur (termasuk juga pada karpet) tidak berbahaya dan tidak menyebabkan penyakit. Sementara, jenis bakteri pada kue yang jatuh di teras rumah lumayan mengkhawatirkan sehingga sebaiknya kue tidak kembali dimakan.

"Menyantap kembali makanan yang jatuh ke lantai bisa membuat kita terpapar bakteri bersahabat, tetapi juga yang tidak bersahabat. Jika ragu, Anda dapat mengandalkan sedikit akal sehat," ucap tim dokter, dilansir dari laman Express.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement