REPUBLIKA.CO.ID, Mulai kini, biasakan konsumsi lebih banyak buah alpukat. Dilansir melalui Time, alpukat bisa mengurangi risiko penyakit sindrome metabolik. Seperti diketahui, sindrome metabolik merupakan pemicu penyakit jantung dan diabetes. Dua penyakit tersebut memiliki julukan 'the silent killer' atau pembunuh diam-diam.
Berdasarkan penelitian dari para peneliti asal Iran melalui jurnal kesehatan Phytotherapy Research, mengonsumsi alpukat akan memberikan banyak manfaat. Namun selain daging buah, daun alpukat, biji, hingga minyak alpukat. Selain itu, alpukat juga mampu mengendalikan kolesterol jahat di dalam tubuh.
"Ini menandakan alpukat termasuk salam superfood," ujar salah seorang peneliti Cynthia Sass, RD, MPH. Alpukat banyak mengandung serat, antioksidan, vitamin, dan mineral. Bahkan kandungan alpukat mampu membawa lemak jahat di dalam perut. Meski alpukat mengandung lemak baik, buah ini tergolong sulit dikonsumsi karena rasanya yang kurang enak.
Memiliki rasa kurang enak, alpukat sering diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Alpukat sering dibuat menjadi isi roti panggang atau sejenisnya. Menambahkan alpukat ke dalam salad atau minuman juga bisa menjadi pilihan. Bahkan untuk beberapa olahan kue, ada jenis alpukat yang dipakai sebagai pengganti mentega. Hidangan penutup juga bisa dinikmati dengan alpukat, seperti puding.