REPUBLIKA.CO.ID, PHILADELPHIA -- Berbagai studi tentang dampak konsumsi kopi terhadap kesehatan manusia telah dilakukan. Namun, studi-studi tersebut dianggap lebih memfokuskan diri terhadap efek konsumsi kopi terhadap kesehatan dan harapan hidup orang-orang kulit putih. Alhasil, belum banyak penelitian yang berbicara tentang dampak konsumsi kopi terhadap kesehatan orang-orang dengan latar belakang suku atau ras selain kulit putih, seperti afro amerika, latin, ataupun Asia Amerika.
Kendati begitu, dalam penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine, efek konsumsi kopi terhadap orang dengan kulit berwarna pun sama besarnya dengan orang kulit putih. Setidaknya ada dua penelitian yang telah dilakukan terkait tema tersebut. Seperti dikutip dari Time, Kamis (13/7), penelitian pertama dilakukan terhadap sekitar 700 ribu orang di Amerika Serikat. Sedangkan penelitian kedua dilakukan di 10 negara di Eropa.
Kedua penelitian tersebut mengupas bagaimana pengaruh atau dampak konsumsi kopi terhadap harapan hidup orang-orang kulit berwarna. ''Berdasarkan hasil dari dua penelitian tersebut, kelompok orang yang meminum kopi secara rutin memiliki resiko lebih kecil untuk meninggal dunia pada sepanjang masa penelitian atau setelahnya,'' tulis hasil penelitian tersebut.
Pada penelitian pertama, orang afro amerika, jepang amerika, latin, dan kulit putih yang minum setidaknya empat gelas kopi sehari memiliki tingkat resiko 18 persen lebih rendah mengalami sekarat atau kematian, setidaknya dalam 16 tahun setelah penelitian. Sementara untuk orang yang mengkonsumsi kopi sebanyak satu gelas sehari memiliki tingkat resiko 12 persen lebih rendah ketimbang orang yang tidak sama sekali minum kopi dalam sehari. Artinya, tingkat harapan hidup dari orang yang terbiasa mengkonsumsi kopi dalam sehari lebih tinggi dibanding yang tidak minum kopi.
Hal serupa juga ditemukan di penelitian yang dilakukan di 10 negara Eropa. Peminum kopi memiliki tingkat resiko tujuh hingga 12 persen lebih rendah mengalami sekarat atau kematian prematur. ''Para peneliti juga menemukan, orang yang gemar mengkonsumsi kopi secara ruti memiliki tingkat resiko mengalami gangguan pencernaan, gangguan jantung, dan stroke lebih rendah, dibanding yang tidak minum kopi,'' tulis penelitian tersebut.