Selasa 18 Jul 2017 14:27 WIB

Ketidaktahuan Jadi Kontributor Penyebaran Penyakit Hepatitis

Rep: ANDRIAN SAPUTRA/ Red: Indira Rezkisari
Virus hepatitis A
Foto: wikimedia
Virus hepatitis A

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Masyarakat dinilai masih banyak yang belum sadar tentang pencegahan penyebaran penyakit hepatitis pada anak. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sigit Prio Utomo mengatakan ketidaktahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut ditambah ketidakpedulian pada kesehatan kandungan melatarbelakangi banyaknya anak yang terkena hepatitis.

Dia menjelaskan hepatitis terjadi manakala ibu hamil mengalami hepatitis B. Ibu yang mengidap hepatitis B diharapkan rutin memeriksakan kandungannya agar mendapatkan penanganan intensif.

“Kita khawatirkan penularan hepatitis ini karena tidak dicegah. Ibu hamil perlu dideteksi dulu apakah positif hepatitis. Juga untuk bayi usia 0 sampai 3 bulan, itu ada proteksinya yaitu vaksin hepatitis B nol,” kata Sigit di sela-sela kunjungannya ke Posyandu Melati Kelurahan Timuran Kota Solo pada Selasa (18/7) siang.

Menurutnya ibu hamil yang mengidap hepatitis 30 persen berpotensi menularkan pada anaknya. Meski demikian, Sigit tak mengungkapkan jumlah kasus penularan hepatitis pada anak saat ini. Namun dia mengatakan, penularan hepatitis terjadi cepat dan membutuhkan penanganan yang serius.

“Setiap tahun bertambah terus dan ini menjadi persoalan,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement