REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Masyarakat dinilai masih banyak yang belum sadar tentang pencegahan penyebaran penyakit hepatitis pada anak. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sigit Prio Utomo mengatakan ketidaktahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut ditambah ketidakpedulian pada kesehatan kandungan melatarbelakangi banyaknya anak yang terkena hepatitis.
Dia menjelaskan hepatitis terjadi manakala ibu hamil mengalami hepatitis B. Ibu yang mengidap hepatitis B diharapkan rutin memeriksakan kandungannya agar mendapatkan penanganan intensif.
“Kita khawatirkan penularan hepatitis ini karena tidak dicegah. Ibu hamil perlu dideteksi dulu apakah positif hepatitis. Juga untuk bayi usia 0 sampai 3 bulan, itu ada proteksinya yaitu vaksin hepatitis B nol,” kata Sigit di sela-sela kunjungannya ke Posyandu Melati Kelurahan Timuran Kota Solo pada Selasa (18/7) siang.
Menurutnya ibu hamil yang mengidap hepatitis 30 persen berpotensi menularkan pada anaknya. Meski demikian, Sigit tak mengungkapkan jumlah kasus penularan hepatitis pada anak saat ini. Namun dia mengatakan, penularan hepatitis terjadi cepat dan membutuhkan penanganan yang serius.
“Setiap tahun bertambah terus dan ini menjadi persoalan,” katanya.