Rabu 19 Jul 2017 20:02 WIB

Ortu Diminta Bertanggung Jawab Hindari Anak dari Bullying

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah menggelar aksi menolak bullying (penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain) di kompleks SMK 17 Temanggung, Jateng, Rabu (19/7).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah menggelar aksi menolak bullying (penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain) di kompleks SMK 17 Temanggung, Jateng, Rabu (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek meminta para orangtua (ortu) untuk bertanggungjawab dan introspeksi atas kasus perundungan (bullying) yang masih terjadi utamanya akhir-akhir ini.

"Saya sangat prihatin bullying terjadi, kenapa anak-anak kita berbuat demikian? barangkali keluarga yang harusnya introspeksi mendidik anak dengan benar," ujarnya di sela-sela peringatan hari ulang tahun Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan (Grogol) Jakarta ke-150 tahun, di Jakarta, Rabu (19/7).

Ia meminta orangtua harusnya tahu cara berkomunikasi dengan anak. Karena kalau tidak ada komunikasi, ia menyebut pelampiasan berupa bully terjadi di sekolah atau tempat lain bisa terjadi.

Orangtua katanya harus ikut bertanggungjawab. Jadi kalau ada anak yang memiliki masalah bisa segera diselesaikan. Di satu sisi ia juga meminta sang anak jika mengalami bully, stres atau masalah, ia bisa mengeluarkannya dengan berbagi atau bercerita ke orang lain supaya tidak mengalami tekanan.

Jika tidak bisa selesaikan, bisa diselesaikan dengan konsultasi psikiater, psikolog. Karena itulah, Nila mengimbau untuk menjalani konsultasi ini kepada ahlinya atau di rumah sakit jiwa.

Sebelumnya, baru-baru ini dunia media sosial dihebohkan dengan video perundungan mahasiswa Universitas Gunadarma. Tak lama kemudian video perundungan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Thamrin City Jakarta juga banyak dibicarakan. Video ini sempat menjadi viral dan diperbincangkan oleh warganet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement