Sabtu 22 Jul 2017 14:04 WIB

Waspadai Jajanan Anak Pemicu Stroke

Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (7/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MASAMBA, LUTRA -- Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia (PERDOSSI) Cabang Makassar Dr dr Jumriani Tammase, Sp.S mengatakan perlu mewaspadai jajanan anak yang dapat memicu terjadinya stroke.

"Di era digital ini, anak-anak mudah mendapatkan makanan enak lewat daring, ataupun makanan instan lainnya yang dapat memicu kerusakan pembuluh darah," kata Jumriani pada Seminar Neurologi di Masamba, Lutra, Sulsel, Sabtu (22/7).

Dia mengatakan, jajanan anak seperti gorengan, makanan instan dan yang mengandung lemak yang membahayakan kesehatan dapat merusak pembuluh darah yang kemudian memicu terjadinya penyakit stroke. "Kalau sebelumnya persepsi jika anak gemuk berarti sehat, padahal kegemukan (obesitas) justru dapat menimbulkan penyakit, dengan penyumbatan darah akibat kolesterol," katanya.

Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, perlu mengedukasi dan sosialisasi intensif pada masyarakat agar dapat menjaga pola makanan anak, agar makanannya sehat dan berimbang.

Pada kesempatan itu, juga dijelaskan bahwa selain hipertensi yang dikenal masyarakat adalah darah tinggi dapat memicu stroke, juga hipotensi yang sering terjadi dapat menimbulkan stroke.

Sementara itu Kadis Kesehatan Lutra dr H Andi Nasrum mengatakan, sangat mengapresiasi seminar Neurologi ini, karena saat ini bukan lagi penyakit menular yang harus ditangani, tetapi juga penyakit tidak menular seperti stroke yang sudah menjadi momok di kalangan masyarakat.

"Seruan Menteri Kesehatan agar pihak rumah sakit juga fokus menekan penyakit tidak menular itu, setelah sukses menurunkan penyakit menular secara nasional," katanya.

Seminar Neurologi yang diketuai dr Indrahayu, Sp.S ini juga menghadirkan pembicara lainnya yakni untuk materi terkait Keperawatan Kasus Neurologi dibawakan Rosyidah Arafat, S.Kep, Ns, M Kep,Sp.KMB dan materi tentang penyakit epilepsi dr Indrahayu, Sp.S serta Cormega dari pihak PT Lonsum Indonesia.

Jumlah peserta yang mengikuti seminar ini sekitar 300 orang yang merupakan dokter, perawat atau paramedis dari berbagai rumah sakit dan puskesmas se-Luwu Raya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement