Jumat 04 Aug 2017 08:29 WIB

Duduk Terlalu Lama Pengaruhi Produktivitas Kerja

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Duduk terlalu lama tidak baik bagi kesehatan.
Foto: Womanitely
Duduk terlalu lama tidak baik bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerjaan yang membuat seseorang duduk terlalu lama dalam sehari ternyata bisa menimbulkan berbagai masalah. Hal yang umum terjadi yaitu gejala menyakitkan seperti sakit punggung serta memicu rasa malas.

Berdasarkan studi yang dilakukan Varidesk, duduk terlalu lama turut memengaruhi produktivitas karyawan. Bekerja menggunakan meja berdiri yakni dengan ukuran lebih tinggi dan tanpa kursi, tercatat menambah produktivitas sebanyak 46 persen.

 

Hasil tersebut didapatkan dari analisis terhadap dua kelompok pekerja di sebuah call center selama enam bulan. Produktivitas mereka diukur dari banyaknya panggilan telepon setiap jam, yang ternyata berfluktuasi karena sejumlah faktor.

 

"Memasuki bulan kedua saat terdapat fasilitas meja berdiri untuk para peserta penelitian, kami mendapati peningkatan produktivitas yang cukup besar," ujar pemimpin studi Gregory Garrett.

 

Mark Benden, yang juga terlibat dalam studi menyebutkan keuntungan lain bila karyawan tidak bekerja dengan duduk terlalu lama. Pengendalian berat badan adalah salah satunya, mengingat berdiri selama empat jam bisa membakar sekitar 200 kalori.

 

Hasil ini turut didukung studi lain di mana 10 orang pekerja kantoran yang bekerja sambil berdiri selama 180 menit seelah makan siang mengurangi kenaikan kadar gula darah sebesar 43 persen. Duduk dan berdiri dengan berselang-seling tiap 30 menit juga memberi efek sama sebesar 11 persen.

 

Dilansir dari laman Express, pemerintah Inggris telah merekomendasikan karyawan kantoran untuk berdiri dua sampai empat jam per hari. Tindakan sederhana itu disebut bisa melancarkan peredaran darah, menyegarkan pikiran, dan membuat pekerja lebih aktif.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement