Senin 14 Aug 2017 12:48 WIB

7 Alasan Mengurangi Konsumsi Roti

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Sepotong roti.
Foto: Pixabay
Sepotong roti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Roti menjadi makanan yang paling umum disantap oleh sebagian besar orang. Biasanya, para pekerja yang sibuk, akan memilih roti sebagai makanan untuk mengisi perutnya. 

 
Namun, tahukah Anda fakta-fakta mengenai makanan yang satu ini, berikut informasi penting tentang roti dilansir dari laman Times of India, Senin (14/8).
 
Mengandung Bahan Kimia
Sebagian besar roti yang dibuat di India dicampur dengan bahan kimia, seperti potassium bromate, atau iodate yang merusak kesehatan manusia, sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Science and Environment (CSE) telah menemukan hal ini.
 
Membuat Lendir
Roti penuh dengan bahan kimia, aditif, dan bersama air berubah menjadi massa yang lengket, kemudian perlahan bergerak melalui sistem pencernaan. Lalu, berperan sebagai penyusup berbahaya, dan membuat lendir untuk melindunginya.
 
Meningkatkan Berat Badan
Jika Anda makan terlalu banyak roti, karena karbohidrat, garam, gula halus dan pengawet yang dikandungnya, itu bisa meningkatkan berat badan.
 
Sulit Dicerna
Roti tidak memiliki serat apapun, karena itu gerakannya di usus sangat sulit. Dapat bertahan dalam sistem yang lama, dan menyebabkan racun dalam tubuh.
 
Kurang Gizi
Selama proses penyulingan gandum, semua elemen yang sehat dihilangkan. Ini berarti sebagian besar bagian yang bergizi dari biji-bijian, termasuk vitamin dan mineral, menjadi hilang, hanya lendir yang membentuk, sepotong roti.
 
Meningkatkan Gula Darah
Terbuat dari tepung halus, memiliki indeks glikemik tinggi, karenanya menghasilkan gula yang cepat dalam darah, sehingga membuka jalan untuk diabetes.
 
Racun
Biji-bijian olahan yang berbahaya bagi kesehatan, karena sarat dengan aditif beracun, seperti karbon dioksida, dan bromin.
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement