REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Susu kedelai merupakan salah satu produk minuman yang kurang diminati karena rasa dan baunya dianggap kurang sedap. Padahal, susu kedelai memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan susu sapi.
Kondisi ini mendorong lima mahasiswi Universitas Gadjah Mada meneliti potensi susu kedelai, khususnya difermentasikan dengan bakteri Lactobacillus palntarum Dad-13. Salah satu fokusnya, menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol darah tinggi.
Kelima mahasiswi itu di antarannya Imoratus Sholikha, Riza Hesti Anggraini, Farah Nadia Karima, Anggi Laksmita Dewi dan Aprilia Ayu Sholihati Nafisah. Mereka dibimbing dr. Arta Fatmawati dan Prof. Endang Sutriswati Rahayu.
Imoratus Sholikha menjelaskan, proses fermentasi dapat mengurangi rasa dan bau tidak sedap yang terdapat di susu kedelai. Ditambah, penggunaan bakteri Lactobacillus plantarum Dad-13 yang diharapkan dapat meningkatkan kadar isoflavon di dalamnya.
"Hasilnya, susu kedelai terfermentasi Lactobacillus palntarum Dad-13 secara signifikan menurunkan tekanan darah dan perubahan bermakna pada kadar kolesterol total," kata Imoratus, Senin (14/8).
Penelitian ini tentu tidak cuma berhasil memberi solusi dalam pencegahan hipertensi dan hiperkolesterol, tapi mengantarkan mereka maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2017, 23-28 Agustus di Makassar.
Selain itu, hasil presentasi ini sudah dijadwalkan untuk dapat dipresentasikan di muka internasional. Tepatnya, di World Congress on Nutrition, Food Science and Publik Health di Tokyo pada 2018 mendatang.