Selasa 15 Aug 2017 08:35 WIB

Penderita Aritmia Sebaiknya Hindari Minuman Ini

Rep: Desy Susilawati/ Red: Esthi Maharani
Serangan jantung (ilustrasi)
Foto: rauanklassnikringing.com
Serangan jantung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jantung yang berdebar menjadi salah satu gejala aritmia. Istilah berdebar digunakan untuk menggambarkan persepsi subyektif pasien tentang aktivitas jantung yang abnormal yang mungkin berhubungan dengan gejala kelainan irama jantung. Akan tetapi berdebar dapat juga merupakan manisfestasi dari penyakit lain.

Salah satu penyebab jantung berdebar adalah mengonsumsi kopi, teh dan cokelat. Pantangan makanan ini kontroversial, beberapa penelitian, kopi, cokelat, dan teh tidak berhubungan dengan berdebar, dengan kelainan irama.

“Tapi saya sendiri mengalami fakta di lapangan tidak demikian, terlalu banyak pasien yang menunjukkan ada peningkatan kejadian aritmia, paling tidak peningkatan laju jantung setelah minum kopi, minum cokelat terlalu pekat, sehingga saya mengingatkan pasien-pasien yang sudah terdiagnosis aritmia untuk menghindari itu, kopi, cokelat dan teh,” jelas Prof Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP (K) dalam Pidato yang disampaikan pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap dalam Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler pada FKUI.

Selain itu, pola makanan yang tidak baik seperti banyak makan garam, sehingga bisa menimbulkan hipertensi. Hipertensi sendiri merupakan faktor risiko fibrilasi atrium (FA) yang merupakan aritmia yang paling sering didapatkan di klinik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement