REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gaya hidup dan pola makanan yang kurang tepat dapat membuat zat-zat beracun dengan begitu mudah masuk ke dalam tubuh. Sebenarnya, tubuh manusia telah memiliki organ liver, yang berfungsi untuk membersihkan zat-zat racun. Tidak hanya itu, liver juga dianggap sebagai filter untuk menyaring racun-racun yang masuk ke dalam tubuh.
Kendati begitu, manusia tidak bisa sepenuhnya bergantung kepada kerja liver untuk bisa membersihkan seluruh racun dalam tubuh. Perlu ada asupan makanan dan minuman yang perlu dijaga guna mendukung proses detoksifikasi di dalam tubuh. Ahli kedokteran integratif, Dr Frank Lipman, menuturkan, membantu kerja liver akan berdampak pada penguranan kadar racun yang ada di berbagai jaringan tubuh.
''Memperkuat fungsi liver akan membantu mengurangi akumulasi kadar atau tingkat racun yang ada di dalam jaringan-jaringan di tubuh,'' kata Frank seperti dikutip Time, Senin (14/8).
Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Be Well, sebuah klinik konsultan gizi, itu pun mengungkapkan, ada sejumlah cara mudah, yang dapat ditempuh untuk bisa mempercepat proses detoksifikasi dalam tubuh. Cara-cara ini diklaim lebih mudah dilakukan secara teratur, tanpa harus diikuti dengan puasa, diet garam, ataupun berbagai minuman jus buah.
1. Minum segelas air Lemon setiap bangun tidur
Menurut Frank, buah lemon mengandung berbagai zat, seperti potassium, kalsium, dan magnesium. Zat-zaat ini dapat mengganti elektrolit di dalam tubuh, yang hilang pada saat tertidur. Frank menyarankan, setiap habis bangun tidur, minumlah segelas air dengan perahan buah lemon. ''Kita sebenarnya mengalami dehidrasi saat kita tidur, karena tubuh kita menjalankan proses detoksifikasi. Jadi, sangat penting buat kita untuk bisa mengganti berbagai zat yang hilang saat proses tersebut,'' tutur Frank.
Frank menambahkan, jus lemon juga dapat membantu liver memproduksi berbagai enzim, yang berfungsi membantu pencernaan. Selain itu, jus lemon juga mengandung vitamin C, sebagai antioksidan dan membentengi diri dari radikal bebas, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
2. Lakukan Yoga
Proses detoksifikasi, kata Frank, dapat berjalan dengan sukses apabila disertai dengah olahraga, terutama yoga. Gerakan-gerakan tertentu di dalam yoga, seperti gerakan di bagian pinggul, dapat memberi pengaruh terhadap proses pencernaan. ''Banyak masalah-masalah pencernaan berawal dari kondisi stres. Jadi dengan melakukan gerakan di bagian pinggul dan menarik napas panjang dengan rileks, maka kita bisa mengistirahatkan otot dan diafragma. Kondisi-kondisi ini akan membuat sistem pencernaan kita berjalan dengan baik,'' ujar Frank.
3. Konsumsi brokoli ataupun kangkung
Peradangan kerap dikaitkan dengan sejumlah penyakit. Mulai dari penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Namun, guna menghindari potensi peradangan ini, maka kita dapat mengkonsumsi berbagai sumber makanan, yang kaya sulfur, seperti bawah merah, bawah putih, dan sejumlah sayuran cruciferous. Sayuran-sayran tersebut antara lain, brokoli, kangkung, dan kembang kol.
''Berbagai jenis sayuran ini mengandung antioksidan yang tinggi. Antioksidan ini bisa membantu tubuh melawan berbagai racun,'' tutur Frank. Sebuah studi pada 2014 menunjukan, perempuan yang banyak mengkonsumi sayuran jenis cruciferous memiliki tingkat resiko rendah mengalami peradangan, dibanding perempuan yang jarang memakan jenis sayuran tersebut.
4. Minum teh
Berdasarkan studi yang dilakukan National Center for Complementary and Alternative Medicine, teh memiliki kandungan yang dapat meningkatkan fungsi liver, terutama dalam hal memperbaiki kerusakan jaringan dan sel di dalam liver. Tidak hanya itu, kandungan di dalam teh juga dapat menstimulus pertumbuhan enzim dalam tubuh, yang bisa mengurangi kadar racun dalam tubuh.