REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak yang mengalami BAB lebih dari dua kali atau tiga kali dalam 24 jam dengan feses yang cair, sudah dipastikan terkena diare. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua saat si kecil terkena diare.
Dokter anak, DR Ariani Dewi Widodo Sp.A(K) mengatakan, diare dapat dilakukan dengan pertolongan pertama di rumah. Kemudian memberikan anak cairan, dan oralit, lalu obat-obatan yang sudah tersedia di apotik, seperti, zinc.
"Cairan, oralit, zinc dan probiotik harus. Untuk oralit ada yang rendah natrium, lebih baik dari pada yang konvensional. Kemudian zinc," katanya.
Ia menjelaskan, untuk probiotik saat ini memang belum direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, salah satunya karena harganya yang mahal. Kemudian anak juga harus pergi ke dokter saat diare. Terutama bila cairan atau makanan minuman tidak masuk ke tubuh anak, karena terus ditolak oleh anak.
"Pergi ke dokter saat tidak masuk cairan pengganti, tinja ada darah, atau sudah dikasih penanganan nggak baik-baik, lalu ada kerusakan vili berat," ujar Ariani.
Di samping itu, ibu perlu memperhatikan agar anak tidak mengalami dehidrasi, dan kekurangan gizi. Untuk itu ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi diare pada anak yaitu, pertama, untuk anak yang masih mendapat ASI, teruskan pemberiannya karena ASI adalah yang terbaik.
Kedua, cegah dehidrasi dengan larutan oralit. Ketiga, konsultasikan ke tenaga medis. Keempat, jaga kebersihan tubuh dan lingkungan si kecil. Terakhir, ada beberapa keadaan, nutrisi bebas laktosa diberikan atas rekomendasi dokter.