REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Matras yoga mungkin dapat mengurangi rasa sakit. Tapi tahukah Anda, penggunaan matras yoga ternyata dapat mengurangi kesuburan.
Sebuah penelitian dari Perspektif Kesehatan Lingkungan tentang wanita yang ingin hamil dan paparan terhadap PFR mengungkapkan hal tersebut. Forbes mengatakan, PFR adalah satu kelas bahan kimia yang umum dipakai dalam pembuatan matras yoga, sofa, jok mobil, dan jenis bahan poliuteran lain agar tidak mudah terbakar.
Untuk melakukan studi ini, para periset dari beberapa universitas berkolaborasi. Universitas Harvard diwakili oleh Courtney C. Carignan, Lidia Mínguez-Alarcón, Paige L. Williams, Thomas L. Toth, Jennifer B. Ford, dan Russ Hauser. Duke University diwakili oleh Craig M. Butt. Ada juga John D. Meeker dan Heather M. Stapleton dari Universitas Michigan.
Sebanyak 211 wanita yang pergi ke Pusat Kesuburan Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) menjadi responden untuk dievaluasi fertilitas in vitro mereka. Para peneliti memeriksa urine wanita untuk metabolit PFR dan menemukan bahwa 87 persen memiliki bis (1,3-dikloro-2-propil), fosfat (BDCIPP), 94 persen memiliki difenil fosfat (DPHP), dan 80 persen memiliki isopropilfenil fenil fosfat (ip-PPP).
Mereka yang memiliki jumlah DPHP dan ip-PPP tertinggi urine (kuartil tertinggi) 10 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mencapai pembuahan. Ada 31 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki embrio yang berhasil ditanamkan di rahim dan 41 persen lebih kecil kemungkinannya untuk hamil. Kemudian sebanyak 38 persen lebih kecil kemungkinannya untuk melahirkan normal mereka yang memiliki paling sedikit jumlah P dalam urine (kuartil terendah).
Walau bagaimanapun, penelitian ini masih memiliki keterbatasan. Setting dan populasinya sangat spesifik, yaitu pada wanita yang pergi ke klinik kesuburan tertentu di Boston.
Studi ini tidak melihat semua faktor yang mungkin memengaruhi kesuburan wanita, namun hanya fokus pada kandungan P dalam urine. Tidak diuji juga berapa banyak perempuan yang terpapar berbagai item yang mungkin memiliki HPH seperti tikar yoga. Oleh karena itu, penelitian ini tidak menunjukkan berapa banyak paparan terhadap PFR yang sebenarnya berasal dari tikar yoga.
Namun, hasil ini memang memberikan bukti lebih lanjut bahwa PFR dapat mempengaruhi kesuburan. Sebelumnya ada juga studi pada hewan, seperti ikan zebrafish dan ayam. Hasil studi itu menunjukkan bahwa PFR dapat mengacaukan hormon yang terlibat dalam pertumbuhan reproduksi dan embrio/janin.
Sebuah penelitian pada jurnal Endocrine Disruptors juga menunjukkan bahwa paparan PFR mungkin terkait dengan penurunan motilitas sperma. Tapi, bagaimana bahan kimia semacam itu bisa masuk ke tubuh, padahal kita tidak makan matras yoga?
Sebuah publikasi di Chemosphere menjelaskan, PFR dapat dengan mudah berpindah dari busa ke tangan, wajah, dan tubuh melalui kontak. Bahkan, zat itu juga dapat masuk ke udara yang kita hirup. Untuk mengantisipasi hal ini, beberapa perusahaan mengembangkan tikar yoga organik dan ramah lingkungan yang seharusnya tidak mengandung bahan kimia semacam itu.