REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker menjadi penyakit yang paling menakutkan saat ini. Banyak orang berakhir hidupnya karena penyakit ganas ini.
Berbagai mitos berkembang di masyarakat mengenai penyakit kanker. Salah satunya mitos mengenai penyedap makanan atau Mono Sodium Glutamate (MSG) yang dituduh memicu adanya penyakit kanker. Lalu apakah benar demikian?
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof Dr dr Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, mengatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan Institut Kanker Amerika menunjukkan hasil bahwa MSG tidak menyebabkan kanker. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang diujicobakan pada tikus. Dan terbukti bahwa tikus tidak terkena kanker usai diberi MSG.
Walaupun demikian, mengonsumi banyak MSG akan merusak jaringan tubuh. Terutama jaringan pankreas yang memproduksi insulin.
Kerusakan tersebut tentunya tidak bagus untuk kesehatan. Hal ini bisa memicu diabetes, hipertensi dan lainnya.
Selain itu, MSG juga berkaitan dengan faktor penuaan. Kebanyakan konsumsi MSG akan membuat regeneratif jaringan.
Menurut pria yang juga menjabat debagai Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) makan MSG boleh asal tidak kebanyakan. "Makan itu sama dengan uang, kurang tidak bagus, kebanyakan juga enggak bagus," ujarnya dalam konferensi pers kegiatan BETADINE Retro Rub 2017, di Jakarta, beberapa waktu lalu.